Mendagri Mengaku Pasrah Diserang Ahok

Hukum | Selasa, 01 Oktober 2013 - 18:44 WIB

JAKARTA (RP) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengakui dirinya masih harus belajar mengenai konstitusi. Hal itu disampaikan Gamawan saat disinggung mengenai perdebatannya dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, soal penempatan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli.

"Ya enggak apa-apa, saya memang sedang belajar konstitusi," kata Gamawan di Jakarta, Selasa (1/10).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Setelah sempat berbalas pernyataan sindiran dengan Ahok di berbagai media massa, Gamawan tampaknya mulai melunak. Ia mengaku menyerahkan sepenuhnya masalah penolakan warga Lenteng Agung terhadap penempatan Lurah Susan kepada Joko Widodo dan Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.

"Sebaiknya tanyakan ke gubernur (Jokowi). Mau evaluasi atau tidak, terserah pak gubernur bagaimana baiknya," tutur Gamawan.

Saat dikonfirmasi mengenai pesan singkat berbalas antara dirinya dan Ahok, Gamawan mengatakan, isi pesan tersebut hanya mengingatkan Ahok untuk bersama-sama membangun negeri.

Sebelumnya diberitakan, Ahok ditegur Mendagri terkait polemik evaluasi jabatan Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli yang didesak sejumlah warga untuk turun dan dimutasi.

Mendagri awalnya menyarankan Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) untuk mempertimbangkan desakan warga itu. Namun, Ahok justru mengatakan agar Mendagri belajar konstitusi kembali, karena tidak mungkin orang dilengserkan dengan alasan latar belakang agama.

Apalagi desakan hanya dilakukan oleh segelintir orang yang tidak menutup kemungkinan memiliki kepentingan tertentu. Atas pernyataan Ahok, Mendagri kemudian diketahui mengirimkan teguran melalui pesan singkat. Menurut Mendagri, Ahok salah persepsi terkait pendapatnya. Gamawan mengaku hanya khawatir polemik Lurah Susan mengganggu kinerja Pemprov DKI. (flo/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook