Presiden SBY Terima Penghargaan Negarawan Dunia

Hukum | Sabtu, 01 Juni 2013 - 07:56 WIB

Presiden SBY Terima Penghargaan Negarawan Dunia
PIALA NEGARAWAN: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima piala negarawan dunia dari ACF di New York, Jumat (31/5/2013). Penghargaan diberikan atas prestasinya memelihara perdamaian, meningkatkan HAM, kebebasan beragama dan kerja sama antar-agama. foto: Eduardo Munoz/reuters

NEW YORK (RP) - Di tengah pro kontra penghargaan negarawan dunia atau world statesman award, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan untuk tetap menerima penghargaan dari yayasan internasional lintas agama Appeal of Conscience Foundation (ACF) di Garden Foyer, Hotel The Pierre, New York, Jumat (31/5) waktu setempat.

Penghargaan serupa telah diberikan ACF kepada PM Kanada Stephen Harper, PM India Manmohan Singh, Presiden Perancis Nicholas Sarkozy, PM Jerman Angela Merkel, Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak, dan Presiden Mikhail Gorbachev.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Atas penghargaan tersebut, SBY sekali lagi menyatakan bahwa penghargaan tersebut tidak ditujukan kepada dirinya secara pribadi. Melainkan kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah ikut bekerja keras mendorong dan menciptkan perdamaian di tanah air.

‘’Semoga kerja keras dan ketetapan hati bangsa Indonesia semakin memperkuat upaya pencapaian impian para pendiri bangsa yaitu terciptanya masyarakat yang harmonis disatukan oleh kedamaian dan kesejahteraan. Kecakapan sebagai negarawan dapat berbentuk kolektif. Dan kolektivitas kecakapan sebagai seorang negarawan di kalangan masyarakat Indonesia secara keseluruhan membuat Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera,’’ papar SBY dalam sambutannya dalam acara penghargaan tersebut.

SBY menambahkan, seorang negarawan bekerja untuk mencapai apa yang dipercayanya sebagai sebuah kebenaran. Ia menegaskan, hal tersebut tidak didasarkan pada popularitas berbasis pada survei.

‘’Mereka bekerja dengan risiko dan menghadapi tantangan yang ada,’’ ujarnya.  

Namun, SBY menekankan, tidak akan mentolerir setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh kelompok manapun dengan mengatasnamakan agama.

Pemerintah tidak akan membiarkan penodaan tempat-tempat ibadah agama manapun atas alasan apapun. Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, menurut SBY, Indonesia akan terus melakukan yang terbaik untuk membangun jembatan antara dunia Islam dan Barat.

Sementara itu, Pemimpin Appeal of Conscience Foundation (ACF), Rabbi Arthur Schneier mengemukakan, penganugerahan penghargaan World Statesman Award 2013 kepada SBY tersebut merupakan pengakuan atas prestasinya dalam upaya internasional untuk memelihara perdamaian bersama, meningkatkan hak asasi manusia, kebebasan beragama.(ken/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook