Riau Pos Online - Geliat pelaksanaan ibadah haji 2012 dimulai bulan depan. Yakni, di mulai dengan pelayanan kesehatan terhadap calon jamaah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pelayanan kesehatan sejak enam bulan sebelum masa keberangkatan ini diharapkan, bisa memastikan kondisi kesehatan dan meminimalisir jamaah yang wafat di tanah suci.
Di sela Rapat Kerja Kesehatan Nasional di Jakarta, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan pelayanan kesehatan ini diberikan hingga tingkat puskesmas. Tugas utama tenaga medis adalah mendeteksi jamaah haji yang masuk kategori resiko tinggi (risti). "Evaluasi kami, tahun lalu banyak jamaah yang sakit dan wafat di tanah suci," kata dia.
Upaya pertama pelayanan kesehatan ini dimulai dengan meminta data calon jamaah yang berangkat tahun ini dari Kementerian Agama (Kemenag). "Data ini harus sudah di dinas kesehatan daerah sebelum April depan," ujar Endang.
Berbekal data ini, kata Endang, petugas medis bisa memetakan awal calon jamaah yang masuk kategori risti. Paling mudah, petugas bisa mendeteksi calon jamaah risti dari umur yang melebihi 60 tahun. Rentang waktu enam bulan ini juga bisa digunakan untuk mencegah ada calon jamaah yang melahirkan di tanah suci.
Kemenkes menjelaskan, upaya pelaksanaan pelayanan kesehatan haji ini digunakan untuk memastikan apakah calon jamaah mendapat izin terbang atau tidak. Jika memang secara medis mengkhawatirkan selama perjalanan hingga proses ibadah haji, maka dinas kesehatan daerah tidak mengeluarkan rekomendasi.
Tahun lalu, selain karena umur, banyak calon jamaah yang masuk kategori risti karena diabetes, hipertensi, dan penyakit kronis lainnya. Bagi jamaah risti yang masih ditoleransi untuk berhaji, diberikan tanda khusus berupa gelang. Tanda ini dipasang untuk memudahkan petugas medis untuk memantau calon jamaah saat keberangkatan, selama di tanah suci, hingga kepulangan ke tanah air.
Endang juga mengatakan, tahun ini calon jamaah mendapatkan dua macam vaksin. Yaitu, vaksin meningitis meningococcus ACW135Y dan vaksin influenza (seasonal flu) yang diberikan dengan gratis karena sudah ditalangi APBN. Distribusi dua vaksin ini ke dinas kesehatan provinsi dimulai Mei depan. "Jangan lagi ada laporan pungutan biaya yang ditarik dari calon haji. Pemerintah menetapkan dua vaksin ini diberikan gratis. Tolong diperhatikan," urai Endang.
Masyarakat diminta tidak mencemaskan pemberian vaksin meningitis tadi. Sebab, vaksin yang diberikan kepada CJH itu telah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu juga sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). (wan/agm/jpnn)