FILM

Warkop DKI Reborn 4, Pemungkas Petualangan di Maroko

Hiburan | Senin, 28 September 2020 - 15:08 WIB

Warkop DKI Reborn 4, Pemungkas Petualangan di Maroko

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tahun lalu Dono (Aliando Syarief), Kasino (Adipati Dolken), dan Indro (Randy Danistha) membawa franchise Warkop DKI ke dalam suasana yang lebih muda. Setelah ber-ending menggantung, September ini lanjutannya dirilis.

Warkop DKI Reborn 4 masih bercerita seputar petualangan Dono, Kasino, dan Indro di Maroko. Tiga sekawan itu awalnya hendak mencari dalang kejahatan money laundering di industri perfilman. Namun, mereka malah terdampar di Maroko. Di akhir film sebelumnya, Dono, Kasino, dan Indro ditangkap kawanan bandit. Mereka pun berusaha melarikan diri dan kembali ke kota.


Dalam upaya pelarian diri mereka, Dono, Kasino, dan Indro dibantu Aisyah (Aurora Ribero), gadis Maroko yang kemudian mencuri hati Kasino. Perjalanan mereka kembali dipenuhi kejadian kocak dan menantang.

Sama seperti tiga film sebelumnya, Warkop DKI Reborn 4 masih memasukkan humor bergaya slapstick sebagaimana lazim ditemukan dalam film-film lawas Warkop DKI. Mulai adegan berkelahi kocak hingga adegan para pemeran utama mendapat musibah dengan cara yang lucu.

Adegan duet lagu dangdut antara cast utama dan salah seorang anggota Warkop Angels khas film Warkop era 80-an pun muncul. Tujuan Falcon Pictures dan sutradara Rako Prijanto mengapresiasi legacy Warkop bisa dibilang tercapai.

Menurut Rako, fokus utama Warkop DKI Reborn 4 adalah penyelesaian konflik film sebelumnya. ’’Karena itu, kami buat lebih klimaks, banyak efek, dan adegan petualangan,’’ ujar Rako dalam jumpa pers virtual bulan lalu. Untuk membuat suasana menjadi lebih seru, Rako menambahkan berbagai efek. Misalnya, ledakan.

Selain efek yang lebih wow, Rako menyampaikan bahwa ada sejumlah twist di Warkop DKI Reborn 4. Yakni, adanya tokoh yang berkhianat dan mengubah situasi. Hampir sama dengan Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss Part 2.

Feel komedi petualangan juga terasa dari pemilihan lokasi. Bertempat di Maroko, para cast melakukan syuting di padang pasir, tebing, dan pasar lokal. ’’Secara medan memang lebih sulit sih. Selain akting, kami harus siap tenaga,’’ ujar Randy.

Karena cerita mencapai tahap klimaks, Randy –mewakili para cast trio Warkop– mengatakan, berakting sebagai trio pelawak legendaris lebih sulit. Mereka harus mempertahankan karakter sambil melakukan adegan-adegan yang intens.

Lantas, karakter Aisyah lebih dikembangkan di sini. Setelah hanya muncul di paro kedua film dalam tahun lalu, Aisyah kini memegang peran yang lebih besar. ’’Nanti dijelaskan lagi gimana sih kehidupan dia itu,’’ ujar Aurora.

Sayangnya, meskipun Rako menambahkan efek dan mempertahankan gaya lawak khas trio Warkop, di sejumlah adegan kurang terasa humornya. Entah karena dipaksakan atau humor yang diangkat sudah usang alias garing. Hanya sebagian adegan yang benar-benar bikin ketawa. Salah satunya, yang melibatkan Indro Warkop dan H Mandra.

Meski alur cerita relatif datar, penonton bisa menyaksikan latar budaya dan pemandangan bernuansa Timur Tengah. Yah, hitung-hitung memanjakan mata yang sudah lama nggak diajak jalan-jalan.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook