SEOUL (RIAUPOS.CO) – Perusahaan label dan agensi BTS yaitu Hybe dan Bighit Music kembali mendapat kritikan tajam dari penggemar BTS, ARMY. Ini setelah dianggap mengkerdilkan prestasi salah satu member grup, Park Jimin. Dan, tagar Bighit Resepect Jimin dan Free Jimin langsung trending di Twitter, Jumat (26/5/2023). ARMY menuntut label dan agensi menghargai prestasi Jimin dan terparahnya menginginkan Jimin bebas dari Hybe.
Kejadian ini berawal saat aplikasi Weverse merilis artikel tentang penyanyi country Amerika Serikat, Morgan Wallen yang sukses menduduki posisi teratas tangga lagu Billboard Hot 100. Di situ, pujian diberikan ke Morgan lalu membandingkan dengan kiprah penyanyi K-Pop yang disebut tak bisa menandingi prestasi Morgan, seperti Jimin dan Suga, yang baru merilis album solo.
“Setidaknya Miley Cyrus, SZA, dan Jimin memiliki sebagian keberhasilan dalam memecah dominasinya di Hot 100. Namun, bahkan mereka tidak dapat menggagalkan kesuksesan single utama album yang tak terbendung, “Last Night”. Lagu tersebut adalah lagu nomor satu pertama Wallen di Hot 100 dan yang pertama dari penyanyi country pria sejak Eddie Rabbitt masuk tangga lagu dengan “I Love a Rainy Night” pada tahun 1980. Sejauh ini, lagu Wallen telah menduduki posisi teratas selama lima minggu,” bunyi artikel yang dikritik ARMY.
Di sinilah emosi ARMY memuncak. Seandainya, artikel itu tidak dirilis Weverse mungkin amarah fans tidak begitu besar. Masalahnya, Weverse adalah platform yang dibuat oleh Hybe. Fans menilai bagaimana bisa Hybe mengkerdilkan prestasi artisnya sendiri.
Mengingat Jimin juga pernah menduduki peringkat Billboard Hot 100 pada April 2023. Prestasi itu mencetak rekor membanggakan bagi Korea. Dia adalah solois dari Negeri Ginseng yang bisa mencapai #1 Billboard Hot 100 dan solois Asia yang bisa meraih itu setelah 60 tahun.
Meski hanya bertahan satu minggu di posisi puncak, namun dia mencatat 7 minggu bertahan di Billboard Hot 100. Pada bagian artikel itu juga kembali memuji album Morgan Wallen, namun melupakan Jimin.
“Album ini terjual 500.000 kopi dalam minggu pertama saja, yang mana telah membantunya tetap berada di posisi teratas di Billboard 200 selama 10 minggu berturut-turut. TWICE, Agust D, SEVENTEEN dan LE SSERAFIM semuanya berebut tempat pertama tetapi tidak ada yang mampu menjatuhkan One Thing at a Time dari tumpuannya,” bunyi artikel Weverse.
ARMY mengingatkan Hybe hingga saat ini lagu Jimin ‘Like Crazy’ di album FACE adalah lagu dengan penjualan terbaik kedua di Amerika Serikat di bawah Miley Cyrus ‘Flowers’ (348 ribu), Like Crazy (299 ribu) sedangkan Last Night lagu Morgan Wallen di urutan ketiga dengan 164 ribu.
Sejak Jimin debut solo pada 24 Maret 2023, dia menorehkan banyak prestasi selain seiring dengan #1 Billboard Hot 100. Dia adalah solois Korea mencapai chart #1 on Artist 100, juga album solois yang debut #1 on both Top Album Sales/Top Current Album Sales Charts dan lainnya.
ARMY juga menyadarkan Hybe, seiring prestasi Jimin #1 Billboard Hot 100 membuat saham perusahaan label itu langsung naik 15 persen, yang juga mempengaruhi saham perusahaan label pesaing lainnya seperti SM, YG & JYP.
“WTFFF! Hybe apa ini cara menjatuhkan artis yang sudah membesarkan perusahaan???? Mention nama artis sendiri dan bandingkan dengan kesuksesan artis lain?? F**ck? Gak sadar kalian Setelah pencapaian Jimin di BB hot 100, saham kalian naik jauhhh!,” tweet @@chizik***.
“HYBE, ingat, kalian ada karena BTS. Jimin adalah solois Korea pertama yang bisa meraih posisi Hot 100. Tidak ada perayaan untuk itu tapi malah mengkerdilkan Jimin? Hormati artismu,” jelas @miikrokos***.
“Jimin solois Asia pertama setelah 60 tahun meraih Hot 100, bukannya merayakan atas prestasi besar ini malah menjatuhkan. Kalian kira Jimin bukan bagian dari Hybe?,” komen @babygc***.
Sebelumnya, Hybe dan Bighit juga dikecam karena diam saat ARMY mendapati album Jimin disabotase diduga dilakukan Billboard dan Hanteo serta Spotify.
Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman