MUSIC & MOVIE

Amanda Rawles Pelajari Tari Piring, Arbani Yasiz Belajar 3 Bahasa

Hiburan | Minggu, 26 Juni 2022 - 04:59 WIB

Amanda Rawles Pelajari Tari Piring, Arbani Yasiz Belajar 3 Bahasa
Jumpa pers film Ranah 3 Warna. (ABDUL RAHMAN/ JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Film Ranah 3 Warna yang diadaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi dengan judul sama dan merupakan novel kedua dari trilogi Negeri 5 Menara akan tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai 30 Juni 2022 mendatang.

Film tentang pentingnya merawat mimpi dan cita cita dengan penuh keyakinan ini dibintangi Arbani Yasiz, Amanda Rawles, dan Teuku Rassya. Sejumlah pemainnya rela menjawab tantangan yang diberikan sang sutradara demi menghadirkan tontonan yang baik sekaligus kaya akan makna di film ini.


Amanda Rawles misalnya. Dia rela belajar tari piring dan bahasa Prancis demi film Ranah 3 Warna. Mempelajari tari piring sejatinya bukan hal yang mudah bagi aktris kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2000. Kendati memiliki basik tari Bali, mempelajarinya perlu waktu yang cukup lama.

“Aku sebenarnya lumayan mengerti dengan hal berbau tari-tarian. Tapi tari Piring sangat berbeda, tetap sulit. Piringnya itu tidak boleh jatuh dan tidak pakai tali,” kata Amanda Rawles di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan, belum lama ini.

Sementara Arbani Yasiz juga rela berjuang keras demi perannya sebagai Alif Fikri dalam film Ranah 3 Warna. Aktor 27 tahun itu rela menurunkan berat badan sekitar 8 kilogram. Dari awalnya 69 menjadi 61.

Selain itu, pemeran Roman dalam Roman Picisan the Series juga dituntut mempelajari 3 bahasa dalam project film Ranah 3 Warna. Arbani Yasiz harus mempelajari bahasa Arab, Minang dan Prancis.

“Mempelajari 3 bahasa itu berat banget,” aku pemeran Beben dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan.

Sementara itu, Teuku Rassya mengatakan bahwa dirinya dituntut belajar bahasa Minang memerankan karakter sebagai Randai dalam film Ranah 3 Warna. Selain belajar melalui buku dan naskah skenario, dia juga mempelajari bagaimana orang orang Minang bertutur dengan terjun langsung bergaul dengan mereka.

“Belajar bahasa Minang berat. Kita observasi dan banyak dikoreksi di lapangan. Lumayan menantang jadi bisa belajar bahasa,” tuturnya.

Film Ranah 3 Warna sudah melakukan pengambilan gambar di Karawang, Bandung, Maninjau, dan beberapa negara di Benua Eropa pada 2019 silam. Awalnya film arahan sutradara Guntur Soehardjanto itu dijadwalkan tayang di bioskop tanah pada 25 Juni 2020, tapi harus tertunda akibat pandemi Covid-19 melanda. Filmnya baru akan tayang di bioskop pada 30 Juni 2022 mendatang.

Film Ranah 3 Warna mengangkat cerita yang menjadi cerminan kehidupan gen Z dan milenial pada seperempat kehidupan mereka kerap mengalami quarter-life crisis. Film ini memberikan motivasi dan inspirasi positif untuk berjuang dalam menghadapi hidup, karier, masa depan, hingga kehidupan percintaan.

Film Ranah 3 Warna mengisahkan tentang kehidupan anak muda bernama Alif Fikri, anak kampung dari pinggir Danau Maninjau yang ingin mengikuti jejak idolanya, BJ Habibe. Ingin belajar dan merantau hingga ke ujung dunia.

Sayangnya, rencana Alif tidak berjalan mulus. Sebagai lulusan pesantren, dia tidak bisa langsung kuliah di perguruan tinggi umum. Tapi dengan perjuangan keras, dia akhirnya bisa kuliah di salah satu kampus di Bandung. Dia tetap tidak melupakan cita-citanya bisa merantau ke benua Amerika. Sampai akhirnya kesempatan itu hadir.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook