JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ari Wibowo angkat bicara membantah tudingan kuasa hukum istrinya, Inge Anugrah yang menyebutnya tak memberi nafkah selama hampir 17 tahun menikah.
Ari Wibowo mengatakan sejatinya ia tak ingin mengumbar pernikahannya yang sedang di ujung tanduk, namun pernyataan pihak istri membuatnya gerah, dikutip dari Pojoksatu.
“Selama ini saya memilih untuk diam, tapi dari pihak sana kelihatannya begitu banyak membuat statemen-statemen yang memberikan opini masyarakat yang aku rasa merugikan aku,” ujarnya, kepada wartawan.
Dia didampingi dua pengacara selama memberikan pernyataannya tersebut. Dia mengaku sangat menyesalkan harus ada statement yang harus dibantahnya, hingga bakal ada jejak digital yang tidak akan hilang.
“Saya sangat menyayangkan ini jadi konsumsi publik, karena namanya orang tua memutuskan untuk bercerai ada prosesnya. Berjalan dengan sopan tergantung dari orang tuanya mengingat punya anak, jejak digital pasti ada,” sebutnya.
Dia pun meminta netizen tak menghakimi siapa yang salah dalam rumah tangganya. “Saya tidak mau netizen jadi penghakiman. Kami akan membuktikan di persidangan, mohon untuk menahan diri untuk menaruh kesimpulan dulu,” sambungnya.
Soal transferan tiap bulan, Ari Wibowo meminta pengacaranya Ricky Saragih untuk memaparkan bersamaan dengan bukti-bukti.
“Banyak statemen yang kami lihat tidak sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi dalam perkawinan Mas Ari dan Bu Inge. Oleh karena itu kami ingin mengklarifikasi,” jelasnya.
Tentang tidak adanya nafkah istri melainkan uang bulanan untuk keperluan rumah tangga Rp10 juta, disebutkannya tidak semuanya benar.
“Di dalam perkawinan Mas Ari dan Bu Inge selalu diberikan dengan beberapa macam, kartu kredit, nilai yang diberikan lebih dari Rp10 juta, ada yang Rp16 juta, Rp24 juta. Itu semua Mas Ari yang bayar atas nama Ibu Inge. Ada buktinya,” jelasnya.
Tidak hanya uang via kartu kredit, Ari disebutkan menyediakan uang cash juga. “Selama dalam perkawinan mereka, Mas Ari selalu menyediakan uang cash di brankas yang ada di rumah di tempat tinggal mereka. Uang cash itu bisa diakses baik Ibu Inge dan Mas Ari. Ketika uang itu sudah habis klien kami selalu mengisi kembali, agar uang itu tetap ada di situ tanpa perlu pertanggung jawaban,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan kalau biaya rumah tangga lainnya seperti listrik, air, internet, biaya ART dan driver dibayar Ari Wibowo di luar kartu kredit.
“Kecuali untuk keperluan rumah tangga kebutuhan pokok, beli beras susu, gula, itu memang Ibu inge. Tapi itu diambil dari kartu kredit atau brankas tadi. Untuk keperluan pribadi biaya salon juga ada di situ,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra