(RIAUPOS.CO) - Nama Song Kang-ho semakin dikenal penikmat film internasional berkat perannya dalam film terbaik Oscar 2020, Parasite. Kang-ho kemudian kembali menunjukkan kepiawaian aktingnya dalam film Broker yang berhasil membuatnya menyabet penghargaan Aktor Terbaik di Cannes Film Festival 2022.
Kang-ho memerankan karakter Sang-hyun, pemilik binatu yang terlilit utang dalam jumlah besar. Dia bekerja sama dengan Dong-soo (Gang Dong-won) yang merupakan karyawan paro waktu di sebuah gereja yang menampung bayi dan anak yang dibuang orang tua mereka. Sang-hyun dan Dong-soo diam-diam mengambil bayi yang dibuang itu untuk kemudian dijual kepada orang tua yang membutuhkan.
Menjadi broker atau makelar memberi mereka untung besar hingga suatu ketika ibu seorang bayi yang ditinggalkan tiba-tiba kembali. Ibu bayi itu bernama So-young (IU). Dia setuju anaknya dijual dengan harga tinggi karena alasan khusus. So-young merasa dirinya tidak pantas menjadi ibu karena menyimpan dosa besar.
Dia ingin anaknya diasuh orang yang lebih baik. Di sisi lain, gerak-gerik makelar bayi itu juga sedang diincar dua detektif dari kepolisian, Soo-jin (Bae Doona) dan Lee (Lee Joo-young), yang siap meringkus mereka.
Jika dilihat lebih dekat, peran yang dimainkan Kang-ho terasa mirip dengan perannya dalam Parasite. Mereka sama-sama mengalami kesulitan, tapi memiliki sisi lembut. Hanya, dalam film ini Kang-ho berhasil menggali lebih dalam sosok ayah dalam dirinya. Ditambah, karakternya digambarkan penuh teka-teki.
’’Aku tidak ingin tahu tentang latar belakang Sang-hyun dan tidak ingin mengetahuinya. Aku ingin mendekati karakter itu seolah-olah dia adalah misteri. Aku tidak ingin mencoba untuk mencari tahu emosinya yang sebenarnya dan menggambarkannya, tidak peduli apa masa lalunya atau masa depannya nanti,’’ kata Kang-ho sebagaimana dilansir dari The Korea Times.
Kepiawaiannya itu mendapat pujian dari sutradara Hirokazu Koreeda. ’’Selama syuting, aku pikir dia lebih dari sekadar aktor berkaliber tinggi. Untuk sebuah adegan, dia muncul dengan penampilan yang berbeda, segar, bahkan dalam pengambilan yang berulang-ulang,’’ kata sutradara asal Jepang itu sebagaimana dilansir dari Yonhap News Agency.
Dari segi jalan cerita, film ini menyentuh emosi. Ditambah dengan visualisasi yang terasa gloomy, tapi interaksi antarkarakter mampu menghangatkan hati, terutama bagi para orang tua atau anak-anak yang telah lama ditinggal orang tuanya. Banyak kalimat penting dalam film itu yang relatable bagi penonton.
Film ini juga membawa isu penting yang kian ramai belakangan ini. Yakni, soal legalitas aborsi dan penelantaran anak serta human trafficking. Film ini berhasil membuat penonton mempertanyakan siapa yang salah jika seorang anak ditelantarkan serta apa makna sebuah keluarga.
’’Film-film Koreeda biasanya dimulai dengan nada berdarah dingin, tetapi diakhiri dengan humanisme yang hangat. Namun, kali ini, kehangatan didahulukan dan hati yang dingin mengikuti selanjutnya untuk menggambarkan masyarakat dengan cara yang lebih objektif,’’ kata Kang-ho sebagaimana dilansir dari Yonhap News Agency.
TRIVIA
– Plot pendek yang mengawali ide film ini muncul di kepala Koreeda sejak enam tahun lalu. Menurut dia, film ini adalah mimpi sejak lama yang akhirnya terwujud.
– Koreeda bekerja sama dengan beberapa kru film Parasite (2019). Di antaranya, director of photography Hong Kyung-pyo dan composer Jung Jae-il.
– IU mengaku ikut merinding ketika mendengar Kang-ho menjadi Aktor Terbaik di Cannes Film Festival 2022. Menurut dia, Kang-ho adalah orang yang hampir selalu menjadi yang pertama tiba di lokasi syuting.
– Adegan tersulit menurut IU adalah ketika dia harus meninggalkan sosok bayi di bawah ’’baby box’’ gereja saat malam di tengah hujan. Katanya, saat itu benar-benar dingin karena dia dan kru kehujanan sepanjang malam.
– Lee Joo-young mengaku sempat starstruck saat kali pertama bertemu Doona di lokasi syuting. Tapi, setelah itu mereka menjadi lebih akrab dan Doona mengajarkan banyak hal kepadanya. (adn/c7/ayi/jpg)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman