JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pedangdut Via Vallen baru-baru ini menyinggung soal broken home. Ini merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan kondisi keluarga sedang tidak dalam keadaan harmonis.
“Broken home nggak cuma tentang keluarga yang sudah tidak utuh. Tapi, broken home juga bisa menimpa keluarga yang utuh, tetapi tidak ada keharmonisan di dalamnya,” tulis Via Vallen di akun Instagram pribadinya.
Lantaran menyinggung soal broken home, Via Vallen dikhawatirkan oleh banyak orang. Buktinya banyak yang mengirimkan pesan direct message ditujukan kepada penyanyi yang naik daun lewat single “Sayang” itu.
Istilah broken home yang disinggung Via Vallen tidak ada hubungannya dengan bahtera rumah tangganya yang baru dibangun dengan Chevra Yolandi. Istilah itu dikutipnya untuk memberikan penggambaran hubungannya dengan adik-adiknya yang sempat tidak baik gara-gara Via Vallen memutus jatah bulanan kepada mereka.
Kejadian ini bukan baru-baru ini. Melainkan cerita lama beberapa tahun silam yang sengaja diceritakan oleh Via Vallen untuk tujuan positif memberikan edukasi ke masyarakat bersumber kejadian nyata yang dialaminya. Diceritakan Via Vallen, dulu dia rutin memberikan uang jatah bulanan ke adik-adiknya setiap tanggal 1.
“Bahkan hadiah dari aku (mobil, motor dll ) dan setiap biaya yang keluar misal service sampai bayar pajak juga aku yang bayar. Yang lucu lagi, misal tanggal 1 aku belum kasih uang jatah nih. Pada nanya ke saudara satunya sudah dikasih jatah belum? Jadi kayak gajian yak,” kata Via Vallen sambil tertawa.
Seiring berjalannya waktu, Via Vallen mulai merasa jatah bulanan dan fasilitas yang diberikannya tidak menjadikan adik-adiknya termotivasi untuk lebih baik dan lebih mempersiapkan diri agar bisa mandiri menyongsong masa depan.
Pemberian Via Vallen ke adik-adiknya justru membikin mereka jadi manja. Apa-apa selalu bergantung kepada dirinya.Mereka jadi pemalas tidak mau bekerja. Dari sana, dia jadi sadar bahwa apa yang dilakukannya memenuhi semua kebutuhan dan keinginan adik-adiknya merupakan tindakan yang kurang tepat.
Via Vallen lantas membuat keputusan menyetop jatah bulanan untuk adik-adiknya agar mereka berpikir dan mau bekerja. Tapi konsekuensinya, hal itu membuat ia jadi dimusuhi oleh adik-adiknya.
“Bahkan hadiah dari aku, mobil dan lain-lain, diam-diam dijual tanpa basa basi. Parahnya lagi malah nyalahin aku karena nggak punya duit, dan bilang yang namanya hadiah kan haknya yang dikasih mau diapain saja. Iya sih, tapi ya nggak diam-diam apa lagi sampai musuhin yang ngasih juga,” lanjut Via Vallen kembali tertawa.
Sisi positifnya, sejak pemberian jatah bulanan itu dihentikan, adik-adik Via Vallen mulai mau bekerja. Bagi yang mau membuka usaha, dibantu dalam hal modal oleh Via. Dia hanya mau membantu ketika adik-adiknya punya keinginan untuk sukses.
“Yang harus kita lakukan adalah memberikan kail berikut umpan, bukan ikannya. Kalau sudah diberi kail dan umpan (modal) masih gitu saja ya coba biarin mereka kenal dunia luar agar tahu gimana rasanya kerja ikut orang lain,” katanya.
Via Vallen juga tak lupa mengabarkan hubungannya dengan adik-adiknya. Dia menyatakan hubungan sudah baik tidak ada masalah apapun. Mereka juga sangat menghargai Via Vallen sebagai kakak.
“Mereka sudah berubah jauh lebih baik, tumbuh jadi anak yang bertanggung jawab dan sangat menghargai aku sebagai kakaknya yang selama ini jadi tulang punggung keluarga,” ujar Via Vallen.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman