JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Musim pertama megaserial The Lord of the Rings: The Rings of Power berakhir Jumat (14/10). Episode kedelapan sukses menjawab banyak misteri. Salah satu yang paling besar, identitas asli Sauron, yang diperankan Charlie Vickers. Selama ini (spoiler alert!), sosok itu diceritakan sebagai manusia yang selamat dari serangan Orc.
Kebenaran tersebut dikuak sendiri oleh Galadriel (Morfydd Clark), Elf yang kakaknya mati di tangan Sauron. Dia telah menjadi teman perjalanan Sauron sejak keduanya terkatung-katung di Laut Sundering. Akhir cerita itu memuaskan, tetapi juga membuat banyak fans merasa emosional. Final musim pertama juga membuka identitas asli The Stranger (Daniel Weyman), pria yang jatuh bersama meteor.
Akhir cerita yang mencengangkan itu merupakan salah satu ’’pertaruhan’’ sukses showrunner J.D. Payne dan Patrick McKay. Dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter, mereka mengaku ingin menyajikan sudut pandang lain tentang Sauron. Di versi novel karya J.R.R. Tolkien maupun film besutan Peter Jackson, Sauron dikisahkan ’’terlahir’’ sebagai penguasa kegelapan sekaligus penghasut dan penipu.
’’Kami merasa tokoh ini layak punya cerita sendiri. Harapan kami, dengan pendekatan di serial ini, penonton bisa mengikuti perjalanan seorang Sauron menjadi penguasa,’’ kata McKay.
Payne menambahkan, alur itu juga terinspirasi puisi epik John Milton, Paradise Lost. ’’Idenya, bagaimana jadinya kalau kau ternyata bersimpati pada sosok ini, lalu dia tiba-tiba mengungkap jati dirinya?’’ lanjutnya. Dia pun menambahkan, musim kedua bakal menjadi ’’giliran” Sauron diperkenalkan, menyusul Galadriel yang sudah dikisahkan di musim pertama.
Penceritaan Sauron yang rapi pun membuat sang pemeran, Charlie Vickers, sempat tak sadar. Dia mengaku baru tahu memerankan sosok itu di pertengahan syuting. ’’Jujur, saat syuting di sampan itu, aku tidak tahu. Yang kulakukan cuma memerankan Halbrand sepenuh hati,’’ ujarnya.
Namun, aktor asal Australia telah punya firasat tokohnya bukan manusia biasa.
’’Di audisi tahap akhir, aku diminta membacakan baris puisi Paradise Lost yang mengambil sudut pandang Iblis. Itulah yang membuatku berpikir, pasti ada sesuatu dengan karakterku,’’ imbuh Vickers.
Sejak awal, Prime Video dan Amazon Studios memang punya komitmen luar biasa pada materi The Lord of the Rings. Pendiri sekaligus chairman Amazon Jeff Bezos –yang dikenal sebagai fans berat kisah Middle-Earth itu– ’’turun gunung’’ untuk membantu negosiasi. Begitu teken kontrak, tim produksi langsung menyatakan siap menggarap lima musim.
Namun, Jennifer Salke, bos Prime Video, meminta fans tetap sabar. Soalnya, musim kedua baru akan tayang dua tahun lagi. ’’Untuk musim perdana saja, kami butuh empat setengah tahun,’’ ujarnya dalam wawancara dengan Variety. Dia menyatakan, masa produksi membutuhkan waktu lama lantaran skala yang besar.
Salke menyatakan, produksi musim dua telah dimulai. Jika musim satu digarap di Selandia Baru, syuting kali ini dilaksanakan di London. ’’Kami tentu mau jeda antarmusim singkat. Tapi, kami ingin menjaga kualitas. Makanya, tim kami masih kerja saat libur karena tingginya desakan fans,’’ tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman