JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Fase 4 Marvel Cinematic Universe (MCU) terus berlanjut. Pada 8 Juni lalu, Marvel Studios merilis serial Ms Marvel di Disney+ Hotstar. Sang protagonis, Kamala Khan alias Ms Marvel, merupakan superhero muslim Marvel pertama. Aktris Kanada keturunan Pakistan, Iman Vellani, dipercaya memerankan remaja yang sedang mencari identitas diri sembari menerima kekuatan super.
Kamala barangkali merupakan cerminan sejumlah anak remaja. Di sekolahnya di New Jersey, remaja muslim keturunan Pakistan itu sering diganggu teman-temannya. Beberapa guru menegurnya karena terlampau asyik membuat fan fiction jagoan idolanya, Captain Marvel (Brie Larson). Di rumah, Kamala tertekan oleh sang ibu, Muneeba (Zenobia Shroff), yang sangat konservatif dan tak setuju dengan kebiasaan fangirling Kamala.
Semua berubah ketika Kamala menghadiri sebuah pertemuan penggemar Marvel. Kamala, yang sedang cosplay ala Captain Marvel, tiba-tiba mendapat kekuatan dari gelang ajaib warisan keluarga. Sayang, dia juga menjadi incaran sejumlah oknum yang tertarik dengan gelang itu.
Kini, Kamala tak hanya mendamba superhero, tapi juga menjadi salah satunya. Jawa Pos berkesempatan ngobrol dengan Vellani (19 tahun, pemeran Kamala) dalam sebuah wawancara daring.
Ms. Marvel adalah proyek serial TV pertama bagi Iman. Ini juga kali pertama Iman membintangi serial aksi superhero. Apakah Iman merupakan penggemar serial aksi atau bahkan superhero Marvel?
Aku fans berat Marvel lho. Aku tumbuh besar dengan film-film Marvel dan paling suka Iron Man. Bahkan saking ngefans-nya, aku pernah bikin tugas esai bahasa Inggris tentang Marvel haha…
Lalu, bagaimana ’’pertemuan’’ kamu dengan Kamala Khan alias Ms Marvel?
Waktu usiaku 15 tahun, aku masuk ke toko komik dan melihat komik Ironheart. Eh, ada Kamala Khan di sampulnya dan aku tertarik. Setelah membaca, aku jadi kagum sama Ms Marvel. Melihat Kamala rasanya seperti melihat diriku sendiri. Tahu-tahu sekarang aku memerankan dia. Rasanya luar biasa.
Kabarnya, kamu mendapat peran ini berkat chat WhatsApp ya?
Bener banget. Aku malah mengira tawaran casting itu penipuan. Setelah aku baca dengan saksama, ternyata sungguhan. Prosesnya rata-rata online sih, karena sedang pandemi (pertengahan 2020, red). Aku mengirim videoku untuk casting, lalu ikut screen test via Zoom. Akhirnya aku lolos seleksi pas di hari terakhir sekolah alias menjelang kelulusan SMA.
Kamu sempat membaca tentang cerita Kamala. Lalu, apakah ada persiapan ekstra supaya kamu bisa lebih mendalami perannya?
Soal fisik, pihak Marvel tidak memaksaku harus berotot karena mereka ingin menunjukkan Kamala selayaknya remaja biasa. Aku hanya menjalani latihan ketahanan dan kelenturan tubuh seperti Pilates. Soalnya, sekali syuting bisa makan waktu 10–14 jam. Belum lagi harus pakai tali penyangga yang sebenarnya bikin capek. Selebihnya, pihak Marvel memintaku jadi diri sendiri, selayaknya anak SMA pada umumnya. Itulah yang ingin mereka munculkan lewat Kamala.
Bagaimana dengan adegan fighting? Apalagi, ini kan serial aksi pertamamu.
Aku terbantu oleh stunt yang luar biasa. Tapi, sebelum syuting, aku sempat latihan sekitar 1 bulan untuk koreografi fighting yang simpel seperti meninju dan menendang. Apalagi, Kamala kan bukan pahlawan super yang bertarung dengan gerakan kompleks. Syukurlah, badanku termasuk luwes alami sehingga prosesnya nggak sulit.
Saat syuting, mana yang lebih sulit antara adegan aksi atau menghidupkan sosok Kamala?
Menurutku, yang menantang adalah mengandalkan imajinasi. Tahu kan, serial superhero banyak menggunakan efek CGI. Aku harus bisa membayangkan bahwa itu nyata dan timing-nya tepat. Ditambah, fisikku harus terampil. Koordinasi dengan kru CGI juga harus bagus sehingga aku tahu cara mengekspresikan imajinasi saat berakting.
Bagaimana kamu mendeskripsikan Kamala? Apakah kamu atau bahkan banyak orang punya kesamaan dengan dia?
Yang bikin Kamala menarik adalah cerita hidupnya yang terasa universal dan bisa nyambung dengan banyak orang. Dia awalnya remaja SMA biasa dan penggemar superhero yang mencari jati diri. Dia berusaha menyesuaikan diri di tengah lingkungannya. Di sisi lain, dia harus menghadapi kehidupan yang keras sambil menjalani masa sekolah. Kita akan melihat bagaimana Kamala –yang awalnya tidak tahu apa-apa– belajar menguasai kekuatan super dan berkembang.
Kalau punya kesempatan untuk memiliki kekuatan super, apa yang kamu inginkan?
Aku ingin bisa melakukan telepati dan masuk ke pikiran seseorang seperti Professor X. Yeah!
Lewat peranmu sebagai Kamala alias Ms Marvel, apa yang ingin kamu sampaikan kepada dunia?
Aku berharap serial ini bisa memberi perspektif baru tentang bagaimana kita melihat orang Islam di media arus utama. Lewat peranku, aku juga ingin menunjukkan bahwa latar belakang budaya bukanlah aspek utama dari seseorang, tapi hanya sebagian dari hidup atau identitasnya. Ini bukan show tentang gadis Pakistan, tapi bagaimana seorang remaja penggemar jagoan tumbuh dewasa setelah melalui berbagai hal. Kebetulan saja, dia keturunan Pakistan.
TENTANG KAMALA KHAN ALIAS MS. MARVEL
KREATOR: Sana Amanat, Stephen Wacker, G. Willow Wilson, Adrian Alphona, Jamie McKelvie
KEMUNCULAN PERTAMA: Komik Captain Marvel nomor 14, Agustus 2013
KEKUATAN: Superhuman strength, manipulasi bentuk dan ukuran anggota tubuh, manipulasi energi, elastisitas, daya tahan super, serta menciptakan konstruksi dari energi dan cahaya
INSPIRASI KOSTUM: Terinspirasi shalwar kameez, baju tradisional Pakistan. Kostum dihiasi berbagai ornamen khas Asia Selatan. Desainer Arjun Bhasin juga menambahkan kain yang terinspirasi selendang dupatta khas Asia Selatan.
TENTANG SERIAL MS. MARVEL
– Terdiri atas 6 episode. Per episode berdurasi sekitar 45–60 menit.
– Selain superhero, genre serial adalah coming-of-age. Penonton akan melihat proses pendewasaan Kamala beserta rahasia besar keluarganya.
– Kreator Sana Amanat menjadi produser eksekutif yang turun langsung menentukan pemeran Kamala. Tak hanya harus sama-sama keturunan Pakistan, sang aktris juga harus benar-benar mirip dengan Kamala. ’’Dan kami merasa Iman mewujudkan 110 persen sosok Kamala. Apalagi, dia penggemar berat Marvel. Dia tahu cerita mendetail tentang banyak karakter,’’ papar Amanat.
– Musik Asia Selatan menjadi salah satu pengiring di serial ini.
– Serial dibuat dengan mengutamakan representasi keberagaman. Sejumlah cast dan kru memang keturunan Asia Selatan dan Timur Tengah, serta ada yang beragama Islam. Contohnya Adil El Arbi dan Bilall Fallah, sutradara episode 1 dan
– Serial Ms. Marvel akan menjadi pembuka untuk film The Marvels (2023). Vellani bakal kembali sebagai Kamala alias Ms. Marvel.
KATA IMAN VELLANI…
– Selain di New Jersey, dia harus menjalani syuting di Thailand. ’’Suhu udaranya panas banget. Aku harus banyak minum supaya tetap berstamina,’’ katanya.
– Kabar bahwa dirinya terpilih sebagai pemeran Ms. Marvel diterima Vellani via konferensi video. ’’Saat itu Kevin Feige (presiden Marvel Studios, Red) langsung mengabari aku. Wah, shock banget rasanya,’’ ujarnya.
– Salah satu motivasi Vellani mengirim video audisi, dirinya mengaku sama persis dengan Kamala. Salah satunya, mereka sama-sama fans berat Marvel. ’’Aku sebenarnya tidak ingin jadi aktor. Tapi karena Ms. Marvel adalah idolaku, aku jadi bersemangat,’’ ungkapnya.(c18/len/jpg)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman