JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sejumlah pihak menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah dilemahkan dengan adanya penonaktifan 75 pegawainya yang berprestasi dalam mengawal pemberantasan korupsi selama ini. Para pegawai ini dinonaktifkan setelah mereka tidak lulus menjadi aparatur sipil negara (ASN) setelah dinyatakan gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).
Kasus ini kemudian merembet ke grup band Slank. Grup musik yang bermarkas di Jalan Potlot itu kini dituding loyo dalam mengawal KPK dan agenda pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Tagar #slankpenipu menggema jadi trending di Twitter pada Kamis (13/5) hari ini. Foto Slank saat manggung di depan KPK lantas ditambahi dengan hashtag tersebut dan diunggah oleh sejumlah pengguna akun media sosial Twitter. Sejumlah dari mereka secara terang terangan mengaku kecewa pada Slank yang tidak bereaksi apa-apa dalam menyikapi upaya pelemahan KPK dengan dinonaktifkannya 75 pegawainya yang berprestasi.
Padahal tahun-tahun sebelumnya, Slank adalah salah satu kalangan seniman yang selalu berada di garda terdepan untuk membela lembaga anti rasuah dan agenda pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Salah satu personel Slank, Ivanka memberikan jawaban santai saat dimintai komentarnya. Dia justru mengucap rasa syukur karena Slank jadi sorotan. “Alhamdulillah Mas (jadi trending),” kata Ivanka kepada JawaPos.com.
Pembetot bass Slank itu menegaskan bahwa posisi grup musik yang terbentuk sejak 1983 itu tidak berubah sama sekali. Slank sampai kapan pun akan selalu mengawal isu pemberantasan korupsi di republik ini.
“Kita berada paling depan pada saat KPK tidak ada yang dukung. Tapi sekarang semua orang sudah mendukung KPK dengan pemberantasan korupsinya. Sampai sekarang tidak ada yang berubah dengan Slank. Tapi ternyata penyebar fitnah lebih banyak pendukungnya. Fix tanda-tanda akhir jaman semakin dekat,” tutur Ivanka.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman