LOS ANGELES (RIAUPOS.CO) – Bukan Taylor Swift namanya jika tidak suka memberi kejutan kepada Swifties. Dalam konser The Eras Tour di SoFi Stadium, Los Angeles, pada Rabu (9/8) lalu waktu setempat, Swift mengumumkan perilisan album 1989 (Taylor’s Version).
’’Saat ini kami sampai di hari terakhir Eras Tour bagian AS, di bulan kedelapan tahun ini, dan hari kesembilan,’’ katanya sesaat sebelum menampilkan lagu rahasia ‘New Romantics’, salah satu lagu dalam album 1989 yang belum pernah dimainkan dalam The Eras Tour.
Swift memecah sorakan Swifties yang hadir dengan menampilkan album art 1989. Tampak foto Swift yang tersenyum dengan latar langit biru cerah. Foto itu diambil oleh fotografer Beth Garrabrant.
’’Aku ingin menunjukkan kepada Anda sesuatu yang sangat ingin kutunjukkan,’’ katanya.
Tak lama setelah itu, Swift mengumumkannya ke seluruh dunia melalui media sosial. Pemilik single ‘Delicate’ itu mengungkapkan, album 1989 yang sejatinya telah dirilis pada 2014 itu mengubah hidupnya dalam banyak cara.
’’Membuatku sangat bersemangat untuk mengumumkan bahwa versiku akan dirilis pada 27 Oktober,’’ terangnya.
Swift mengaku paling senang melakukan rekaman ulang untuk album tersebut. Sebab, selain 16 lagu asli, album itu akan memuat lima lagu baru yang belum pernah dirilis (from the vault).
1989 (Taylor’s Version) menjadi album rekaman ulang keempat penyanyi asal Pennsylvania tersebut. Awal mula perilisan ulang album itu adalah saat Swift berseteru dengan label rekaman lamanya, Big Machine Records yang dimiliki Scott Borchetta, pada Juni 2019. Borchetta menjual labelnya kepada Scooter Braun.
Alhasil, Braun memiliki hak cipta dari enam album pertama Swift serta video musik dan artwork-nya. Swift mengungkapkan bahwa dirinya mencoba membeli master dari keenam albumnya itu, tetapi Borchetta menawarkan kondisi yang tidak menguntungkan.
Swift tidak menyangka masternya akan dibeli manajer Justin Bieber itu, yang dinilainya sebagai seorang perundung yang manipulatif. Master album itu lantas terjual kepada Shamrock Holdings, perusahaan ekuitas swasta Amerika yang dimiliki estate Disney.
Karena beberapa hal, Swift tidak setuju bekerja sama dengan Shamrock Holdings sebagai mitra ekuitas. Dia lantas memutuskan untuk merekam ulang enam album tersebut demi mendapatkan kepemilikan utuh. Versi rekaman dari album baru itulah yang kemudian dikenal dengan nama Taylor’s Version.
REKAMAN ULANG TAYLOR’S VERSION
Fearless (Taylor’s Version) (2021)
Album rekaman ulang pertama Swift yang dirilis sebagai tindakan balasan oleh Swift terhadap Big Machine Records dan Braun. Fearless versi asli merupakan album studio kedua yang dirilis pada 2008.
Red (Taylor’s Version) (2021)
Melompati Speak Now sebagai album studio ketiganya, Swift memutuskan untuk merilis ‘Red’ (Taylor’s Version) terlebih dulu. Dia juga mempersembahkan ‘All Too Well: The Short Film’, yang dibintangi Dylan O’Brien dan Sadie Sink.
Speak Now (Taylor’s Version) (2023)
Merupakan album rekaman ulang dari album ketiganya, Speak Now (2010). Album itu terdiri atas 16 lagu dari edisi deluks, ditambah enam lagu from the vault.
1989 (Taylor’s Version) (2023)
Rekaman ulang dari album kelimanya, 1989 (2014) yang akan dirilis pada 27 Oktober mendatang. Swift kali pertama mengumumkannya di hari terakhir konser The Eras Tour di Los Angeles pada Rabu (9/8) lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman