JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Nama aktris Asmara Abigail kini harus diperhitungkan dalam industri film tanah air. Sosoknya yang terlibat dalam beberapa film garapan Joko Anwar seperti ‘Pengabdi Setan’ dan ‘Gundala’, membuatnya semakin dikenal publik.
Jauh sebelum kesuksesannya sekarang, perempuan kelahiran tahun 1992 itu ternyata sempat kesulitan untuk bisa diterima di industri film. Salah satu faktornya adalah karena kulit gelap yang dimilikinya.
Sejak duduk di bangku sekolah, Asmara Abigail sering di-bully karena berkulit gelap. Hal itu tak membuatnya putus asa, dan didukung oleh keluarganya untuk mencoba peruntungan di dunia hiburan. Asmara Abigail mencobanya sejak usia 14 tahun.
“Waktu casting pertama kali, dari range usia 14-18 saat awal-awal kuliah belum banyak yang kulitnya berwarna gelap. Dan saat itu yang diterima kan mungkin masih yang putih, manis, dan perempuan sekali. Dan saya susah banget dapat pekerjaan itu,” katanya tersenyum dalam diskusi kecantikan di Jakarta baru-baru ini.
Asmara Abigail yang mengagumi sosok Kimmy Jayanti itu, menilai dunia perfilman kini sudah mulai berkembang pesat. Pola pikir casting sudah lebih terbuka memilih semua pemain dari berbagai latar belakang dan dengan beragam tipe kulit perempuan.
“Lama-lama perfilman sekarang makin beragam ya. Enggak cuma yang putih cantik, tapi sekarang aktris perempuan makin beraneka ragam dan dengan berbagai profesinya. Anak muda sekarang lebih beruntung,” ungkapnya.
Tak hanya di dunia hiburan, kata dia, perempuan dengan berbagai macam keunikannya sekarang juga sudah semakin berkibar dengan prestasinya masing-masing. Misalnya dari berbagai kalangan seperti artis, atlet, maupin perempuan karir lainnya.
“Perempuan enggak cuma satu tipe sekarang lebih beragam. Dan saya bersyukur sudah bekerja sama dengan Joko Anwar dan lainnya bahwa bisa mewakili salah satu sosok perempuan Indonesia,” tandasnya.