JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Rumah produksi Falcon Pictures kembali menghadirkan film terbaru garapannya untuk para penikmat film di bioskop. Lewat film Kembang Api, rumah produksi yang bermarkas di Duren Tiga Jakarta Selatan itu, mengangkat tema tentang mental health atau kesehatan mental.
Film garapan sutradara Herwin Novianto ini menceritakan tentang 4 orang yang berniat melakukan aksi bunuh diri berjemaah dengan cara meledakkan diri menggunakan sebuah bola besar berisi kembang api. Namun peristiwa aneh malah terjadi. Setiap kali menekan tombol peledak, mereka tidak mati tapi kembali ke kondisi awal.
Film Kembang Api dibintangi oleh 4 pemain yaitu Donny Damara, Ringgo Agus Rahman, Marsha Timothy, dan Hanggini. Sang sutradara, Herwin Novianto mengungkapkan, film ini diharapkan dapat memberikan tontonan yang menarik sekaligus memberikan banyak inspirasi bagi para penonton.
“Pastinya senang banget bisa memeriahkan bioskop Indonesia lewat film ini. Cerita di film ini berbeda dengan film-film saya sebelumnya. Banyak pesan yang hendak disampaikan dalam film, terutama tentang mental health,” kata Herwin Novianto dalam keterangannya, Jumat (10/2).
Karakter yang diperankan Ringgo Agus Rahman digambarkan sebagai orang yang putus asa di film Kembang Api. Sehingga dia pun memutuskan untuk bunuh diri. Ringgo berharap film ini bukan sekadar tontonan yang berlalu begitu saja ketika keluar dari bioskop.
“Saya berharap film ini bisa jadi tontonan di mana orang-orang yang menontonnya nanti bisa aware sama lingkungan sekitar dan tidak meremehkan dari kondisi mental seseorang dalam bentuk apa pun. Sudah saatnya kita menghilangkan bully yang terjadi atau tindakan-tindakan yang bisa menekan mental seseorang jatuh,” katanya.
Senada dengan Ringgo, Marsha Timothy memerankan karakter ibu depresi. Istri Vino G. Bastian itu mengaku alami kesulitan saat melakukan proses syuting film Kembang Api. Salah satu tantangannya, film ini menuntut tingkat konsentrasi yang tinggi.
“Seperti naskahnya, satu scene itu panjang sekali. Persiapan kita waktu itu dengan mas Herwin dibantu oleh acting coach. Prosesnya kayak latihan teater. Kita latihan per scene itu tidak bisa dipotong-potong, jadi harus run through,” ujar Marsha Timothy.
Sementara itu, Hanggini menggambarkan karakternya dalam film ini. Dia menyebut, peran yang dimainkannya sebagai sosok remaja korban bullying. Dia pun menaruh harapan besar film yang akan tayang di bioskop mulai 2 Maret 2023 mendatang bisa memberikan makna sekaligus wawasan untuk para penontonnya.
“Semoga orang-orang yang merasa sendiri atau sedang merasa berada di titik terendah, semoga kalian bisa bangkit kembali, karena kalian tidak sendiri. Semoga banyak pesan-pesan yang bisa kalian ambil dari film ini untuk bisa bangkit lagi,” tandas Hanggini.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman