INFOTAINMENT

Kenalkan Pendidikan Seks ke Anak, Artika Sari Imbangi dengan Agama

Hiburan | Kamis, 09 Februari 2023 - 15:30 WIB

Kenalkan Pendidikan Seks ke Anak, Artika Sari Imbangi dengan Agama
Artika Sari Devi (DOK.JAWAPOS.COM)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Artis Artika Sari Devi menganggap pendidikan seks untuk anak sangat penting diajarkan ketika usia si anak akan memasuki fase remaja. Kendati demikian, istri Ibrahim Imran itu menganggap pendidikan seks tidak lah cukup. Perlu juga diimbangi dengan ajaran agama supaya anak memiliki belief system yang kuat.

“Jelas penting pendidikan seks untuk anak. Tapi itu tidak bisa berjalan sendiri ya. Harus sejalan juga bagaimana mengenalkan ajaran agama ke anak,” kata Artika Sari Devi di bilangan Menteng Jakarta Pusat, Rabu (8/2).


Sebagian orang tua masih merasa tabu untuk mengajarkan pendidikan seks ke anak. Ibu dua anak itu menilai hal itu sebenarnya bukan sesuatu yang tabu. Anak justru harus diperkenalkan tentang batasan mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan mana yang tidak bisa dikompromikan.

Diceritakan Artika Sari Devi, saat anaknya diajari batasan bagian tubuh yang boleh dan tidak untuk disentuh orang lain bertujuan agar si anak dapat menjaga sekaligus melindungi bagian tubuhnya. Tapi ada saja pertanyaan yang diajukan buah hatinya tersebut. Anak malah mempertanyakan kenapa harus ada batasan. Artika Sari Devi pun memberikan penjelasan dengan mengajak anaknya berdiskusi ringan.

“Sejak anak memasuki usia pra remaja saya mulai dekati dia dan ngasih tahu batasan mana saya yang boleh dan batasan mana yang tidak boleh,” tuturnya.

Dalam hal pengasuhan ke anak, Artika Sari Devi menyatakan dirinya ingin menjadi orang tua yang menyenangkan. Oleh karena itu, dia tidak mau menjadi orang yang sok menggurui anak. Proses pembelajaran ke anak dijalankan dengan cara berdiskusi dan tentu harus disesuaikan dengan perkembangan usia si anak.

Kalau pun anak melakukan kesalahan, maka cara yang dilakukan Artika berusaha mengingatkannya dengan cara bijak. Peringatan yang diberikan ke anak dilakukan dengan pendekatan untuk memberikan penghormatan.

“Kalau anak melakukan kesalahan, kita mengingatkannya dengan tidak mempermalukan dia. Kalau anak salah, saya tidak mau tegur dia di depan orang banyak. Bukan hanya anak yang perlu menghormati orang tua. Tapi orang tua juga perlu menghormati anak,” paparnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook