JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sejumlah konser musik dibatalkan beberapa waktu belakangan setelah tidak mengantongi perizinan dari kepolisian. Salah satu konser yang turut dibatalkan adalah konser musik dari grup band Slank di Palembang yang seharusnya digelar pada Ahad (6/11/2022).
Ivanka, salah satu personel Slank, mengatakan ketidakpastian perizinan gelaran konser sangat merugikan dunia showbiz di Tanah Air. Pihak penyelenggara sudah berusaha optimal namun ujung-ujungnya tidak dikeluarkan perizinannya oleh kepolisian.
“Polisi entah berhati-hati, paranoid atau apa. Kita sekarang menghadapi ketidakpastian perizinan,” keluh Ivan saat berbincang dengan JawaPos.com.
Ketidakpastian perizinan konser terjadi, menurut Ivanka, imbas dari sejumlah insiden yang terjadi. Mulai dari kasus Kanjuruhan hingga festival Berdendang Bergoyang di Istora Senayan Jakarta.
Dia juga mengatakan, dibatalkannya gelaran konser Slank di Palembang bukan karena pihak promotor tidak memenuhi syarat penyelenggaraan konser. Tapi lebih atas pertimbangan subjektif pihak kepolisian yang membuat konser Slank harus dibatalkan.
“Terus terang ini merugikan dunia showbiz ya karena ketidakpastian masalah perizinan,” tuturnya.
Insiden yang terjadi dalam perhelatan konser musik seharusnya menjadi momentum untuk melakukan pembenahan penyelenggaraan konser se-Tanah Air. Ivanka meminta pemerintah membuat stantar pertunjukan musik yang ideal yang harus diikuti oleh pihak promotor atau penyelenggara acara. Regulasi tersebut tentunya memberikan kepastian keamanan dan kenyamanan kepada para penonton.
“Ini saatnya untuk dibenahi regulasinya. Kemarin kejadian Kanjuruhan itu, akhirnya presiden mengambil sikap agar pertandingan sepak bola di seluruh Indonesia mengambil standar internasional, FIFA. Menurut saya itu bagus banget. Saya berharap itu juga terjadi di dunia pertunjukan sistemnya menganut sistem internasional,” paparnya.
Dengan adanya sistem yang baku dengan standar yang bagus, kata Ivanka, itu akan membuat adanya kepastian penyelenggaraan konser atau acara musik. Sehingga pihak promotor atau penyelenggara acara mendapatkan kepastian jadwal konser dari jauh-jauh hari.
“Saya berharap ini jadi momen mengevaluasi semuanya supaya ke depannya ada kepastian. Misalkan Slank sepanjang tahun 2023 ada jadwal konser dimana saja, ada kepastian manggung selama satu tahun,” jelasnya.
“Dengan adanya standar yang baik, nanti akan ada ketentuan pengamanan di area konser. Menurut saya, dalam pertunjukan ada polisi, mereka tidak mengerti menghadapi kerumunan penonton. Mereka dididiknya menghadapi kerumunan pendemo. Sementara penonton raja kita, mereka pembeli tiket kita,” imbuhnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman