JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Mengemas sebuah film horor dengan apik dari awal, pertengahan, hingga akhir memang bukan pekerjaan mudah bagi para sineas. Jumlah sutradara yang akhirnya ‘menghancurkan’ karya mereka sendiri lantaran mengeksekusi konklusi film dengan buru-buru dan tidak matang juga tidak sedikit.
Hal ini juga dialami oleh sutradara Jessica M. Thompson lewat filmnya yang berjudul The Invitation. Dibintangi oleh Nathalie Emmanuel, Thomas Doherty, Stephanie Corneliussen, dan Alana Boden, The Invitation adalah film horor supernatural yang mengadaptasi novel legendaris dari Bram Stoker, Dracula. Bisa ditebak, film ini bercerita seputar tentang vampir dan obsesi mereka akan darah manusia.
The Invitation dibuka dengan adegan bunuh diri seorang wanita di dalam sebuah rumah besar. Sang wanita, yang belakangan diketahui bernama Emmaline, mengakhiri hidupnya dengan melakukan gantung diri dengan senar piano.
Adegan lalu berpindah ke kota New York dan menyoroti kehidupan seorangseniman keramik bernama Evelyn ‘Evie’ Jackson (Emmanuel). Tumbuh sebagai seorang yatim piatu, Evie kemudian memutuskan untuk mencari tahu keluarganya dengan cara mengirimkan tes DNA melalui sebuah situs bernama Find Yourself.
Di luar dugaan, hasil tes DNA menunjukkan bahwa Evie memiliki seorang saudara bernama Oliver Alexander yang berdomisili di Inggris. Evie pun semakin terhenyak saat sang sepupu menghubunginya dan meminta bertemu.
Dari pertemuannya dengan Oliver, Evie mengetahui bahwa sebetulnya ia adalah keturunan dari klan Alexander, dan memiliki banyak saudara sepupu orang Inggris. Fakta ini kemudian membawa Evie ke Inggris untuk menghadiri acara pernikahan keluarga mereka atas ajakan Oliver.
Tiba di Inggris, Evie dibawa ke sebuah rumah besar milik seorang tuan tanah bernama Walter DeVille (Doherty). Tidak perlu waktu lama bagi Evie untuk jatuh hati kepada sang pemilik rumah yang tampan dan rupawan.
Namun, serangkaian kejadian aneh mulai menimpa Evie. Ia mulai diganggu makhluk-makhluk halus di malam hari sebelum tidur. Belum lagi ia harus berhadapan dengan beberapa pembantu rumah tangga dan kenalan Walter yang sangat aneh dan terkesan tidak menyukai keberadaannya.
Plesiran Evie ke Inggris akhirnya berubah menjadi mencekam setelah terungkap bahwa Walter dan seluruh isi rumah besarnya adalah vampir kejam yang memang sudah mengincarnya untuk sebuah misi tertentu. Evie pun harus berjuang bertahan hidup sembari menggagalkan rencana Walter dan kroninya.
Dari plot cerita dan penyampaian, harus diakui bahwa The Invitation sebetulnya punya potensi menjadi sebuah film horor yang bagus. Dari awal hingga pertengahan film, sutradara Jessica M. Thompson boleh dibilang berhasil membangun suasana yang misterius dan cukup mengerikan.
Teknik pencahayaan remang-remang dan elemen jumpscare yang ada pun disuguhkan dalam porsi yang pas. Penokohan apik yang digambarkan oleh Emmanuel dan Doherty juga mendukung jalannya cerita.
Sayangnya, keseruan yang sudah dibangun sejak awal kemudian hancur begitu saja lantaran konklusi yang begitu buruk. Thompson seolah-olah ingin segera mengakhiri film besutannya ini setelah seluruh misteri yang ada sudah terkuak.
Karena diselesaikan dengan cepat-cepat dan terkesan malas, formula yang disiapkan pun menjadi mudah ditebak. Akibatnya, tidak ada element of surprise sama sekali di babak akhir film ini.
Secara keseluruhan, walau tetap bisa menjadi pilihan tontonan, pada akhirnya The Invitation hanya tersaji sebagai film horor yang mengecewakan. Film ini mungkin akan lebih seru lagi andai saja penulisan cerita dan penggarapannya tidak disudahi dengan terburu-buru.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman