RIAUPOS.CO - ADA yang berbeda dari dua lagu dalam album terbaru BCL (Bunga Citra Lestari). Selain memasukkan hit single-nya, BCL juga merilis dua lagu yang berbeda dari lagu-lagu dia sebelumnya, seperti Mungkin Suatu Hari. Dalam lagu ciptaan Rayi RAN, Rendy Pandugo dan Eva Natali ini, BCL berkolaborasi dengan Tohpati. Musisi jazz tersebut dipercaya untuk mengaransemen lagu anyar tersebut.
Alhasil, lagu tersebut pun sarat dengan nuansa jazzy yang menjadi warna baru bagi BCL. Dengan begitu, penyanyi sekaligus pemain film ini berupaya untuk menunjukkan kekuatan musikalitasnya, BCL bisa juga membawakan lagu dengan tipikal yang berbeda.
“Orang punya gambaran BCL orangnya seperti apa, nyanyinya seperti apa dan bisanya apa. Yang aku mau tunjukkan adalah nggak cuma itu yang bisa aku lakukan,” ungkap BCL saat ditemui pada peluncuran album barunya di kawasan Bangka, Jakarta.
“Sebener-nya, kalau lagi live aku juga kadang cover lagu orang yang genrenya beda banget dengan lagu-lagu aku. Tapi kan nggak semua menyaksikan aku secara live. Jadi di sini aku mau kasih lihat dibawa ke arah sini juga BCL bisa kok. Menyanyikan sesuatu yang lebih light, bukan yang grande, bukan yang sedih-sedih meraung-raung, bukan yang cinta-cinta gitu, tapi musik yang bisa kita dengerin pas hang out, mungkin di mobil,” paparnya.
Pasar musik jazz tentunya tidak seluas pop. Meski demikian, BCL mengatakan bahwa kini tujuannya bukan hanya menggaet pangsa pasar yang luas. Akan tetapi, ia ingin mengekplorasi kemampuannya dalam bidang tarik suara. Hal ini sekaligus mempertegas eksistensinya tidak hanya berada di zona amannya.
“Buat aku bukan itu purpose-nya. Aku berkarier udah lama juga, mungkin udah hampir 10 tahun, Jadi it’s time for me to explore lebih lagi aku bisa seperti apa, seperti apa. Aku juga pengen bisa bikin sesuatu yang sedikit lain,” tambahnya.
Untuk menyanyikan lagu yang berbau jazz, BCL tidak menjadikan penyanyi jazz lain sebagai panutannya. Pasalnya, ia bernyanyi tidak memakai teknik, tapi rasa.
“Aku kan nggak bernyanyi dengan teknik, aku nyanyinya pakai rasa. Jadi rasa nggak bisa dipelajarain sama orang lain. Misalnya musikalitas, teknik menyanyi mungkin kita bisa pelajarin ‘oh suara kaya gini enak’. That’s why saat jadi, aku maunya original karena nyanyinya pakai rasa. Karena rasa, orang lain nggak bisa tiru,” beber BCL.
Dalam album terbarunya yang bertajuk Hits Singles BCL And More… ini berisikan 10 lagu, di mana 8 di antaranya adalah lagu-lagu hit terdahulunya. Ia juga menambahkan satu lagu baru yang berjudul Kehilangan Kam karya Pay, Romy, dan Dewiq. (int/tie)