JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tinder adalah salah satu tempat mencari cinta. Entah itu cinta satu malam atau cinta untuk dibawa dalam perjanjian sehidup semati. Geser kanan, geser kiri, mencari profil yang cocok untuk kemudian melakukan penjajakan hubungan. Namun, mencari cinta itu memang tak mudah. Apalagi ketika penjahat menemukan celahnya.
Film dokumenter terbaru Netflix yang rilis Rabu (2/2) itu berjudul The Tinder Swindler. Berdurasi dua jam, film garapan sutradara Felicity Morris yang sebelumnya dikenal sebagai produser dokumenter Don’t F**k with Cats itu menceritakan kejadian nyata penipu yang berhasil meraup kurang lebih USD 10 juta dari para perempuan yang dipikatnya di Tinder.
Meski memiliki sejumlah identitas palsu, dia paling dikenal dengan nama Simon Leviev. Simon menyebut pekerjaannya di dunia berlian yang penuh dengan ancaman keamanan diri.
Kisah skandal itu memuat pengakuan dari Cecilie Fjellhøy, Pernilla Sjöholm, dan Ayleen Charlotte –tiga di antara banyak perempuan yang menjadi korban Simon. Film dibuka dengan cerita Cecilie yang mengingat kencan pertamanya dengan Simon. Malam setelah bertemu di sebuah hotel mewah di London, dia diantar pulang dengan Rolls-Royce ke rumahnya untuk berkemas karena akan diajak terbang dengan pesawat pribadi ke Bulgaria. Peristiwa itu terjadi pada Januari 2018.
Siapa Simon Leviev?
Terlahir dengan nama Shimon Hayut, dia meninggalkan negara kelahirannya, Israel, pada 2011 untuk menghindari sejumlah tuduhan penipuan yang dilakukannya di usia awal 20 tahuan. Dikutip Times of Israel, dia terbang ke Finlandia dan di sana pada 2015 dia dipenjara dua tahun karena melakukan penipuan pada tiga perempuan.
Dia pulang ke Israel pada 2017, tetapi sebelum ditahan, dia berhasil kabur kembali ke Eropa. Saat itulah dia mengubah namanya menjadi Simon Leviev. Dalam identitas palsu itu, Simon menampilkan dirinya sebagai seorang pria makmur yang bekerja di bisnis berlian LLD Diamonds. Dia juga mengaku sebagai putra Lev Leviev yang dikenal sebagai Raja Berlian Israel. Dalam kenyataannya, mereka tidak memiliki hubungan apa pun. Lev kabarnya sedang memasukkan tuntutan ke polisi karena Hayut mengaku sebagai putranya.
Bagaimana Simon melakukan kejahatannya?
Dalam film itu disebutkan bahwa Simon menebar pesona dengan gaya hidupnya yang mewah. Begitu hubungan asmara sudah terjalin, Simon akan meminta ribuan dolar kepada korbannya dengan alasan untuk melarikan diri dari bahaya yang mengancam jiwa. Simon terus mengisahkan bahwa bekerja di industri berlian adalah hal yang penuh mara bahaya.
Uang yang dikirimkan kepada kekasihnya digunakan untuk membiayai hidupnya yang bergelimang kemewahan. Terbang dengan pesawat pribadi, menyewa hotel dengan tarif USD 5.000 semalam, hingga menebas semua menu saat bertandang ke sebuah resto.
’’Dia sangat pintar. Dia tidak meminta uang di pertemuan pertama. Dia juga berkata kalau tidak bisa menggunakan kartu kreditnya karena para pemburunya bisa melacak namanya, jadi bolehkah aku menggunakan kartumu sehingga perjalanan itu nantinya atas nama Cecilie Fjellhøy?’’ cerita Cecilie yang ditipu hampir USD 250 ribu hanya sebulan setelah berpacaran.
Kasus tersebut terungkap setelah Cecilie dan Pernilla bekerja sama dengan para jurnalis investigasi koran terbesar di Norwegia, Verdens Gang (VG). ’’Kami memetakan setidaknya 13 kasus, dengan beberapa di antaranya berisi lebih dari satu orang, keluarga, dan pasangan,’’ kata Erlend Ofte Arntsen, jurnalis VG, sebagaimana dilansir New York Post.
Namun, menurut dia, 13 kasus itu hanya yang berhasil diverifikasi. ’’Dalam penelitian kami, kami menemukan sejumlah besar foto dan materi yang menunjukkan perempuan berbeda yang tidak selalu berhasil kami identifikasi, artinya mungkin ada korban yang tidak kami ketahui,’’ imbuhnya.
Di mana Simon sekarang?
Setelah bebas dari penjara di Finlandia, Simon menjadi buron di sejumlah negara seperti Israel, Swedia, Inggris, Jerman, Denmark, dan Norwegia. Dia baru ditangkap polisi di Yunani pada 2019 dengan tuduhan pemalsuan paspor sehingga dideportasi ke Israel.
Dia membantah semua tuduhan, menyatakan kepada Channel 12 News Israel, ’’Aku tak pernah mengaku sebagai anak siapa pun. Itu imajinasi orang-orang sendiri’’.
Pada Desember 2019, dia dihukum karena penipuan, pencurian, dan pemalsuan. Dia dijatuhi hukuman 15 bulan penjara. Lima bulan dibui, dia dibebaskan dengan alasan ’’berkelakuan baik”.
Setelah bebas, dia kembali aktif di media sosial sampai saat ini. Masih dengan gaya hidupnya yang mewah. Kekasihnya kini seorang model Israel. Dia memperkenalkan dirinya sebagai konsultan bisnis. Sementara itu, tiga korbannya yang ada di dokumenter itu masih harus berjuang melunasi pinjaman, Simon tak pernah dihukum atas tuduhan penipuan. Saat Netflix menawarinya terlibat dalam dokumenter itu, Simon menolak dan mengancam akan melakukan tuntutan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman