JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Serial pertama Jagat Sinema Bumilangit, Tira, segera tayang di Disney+ Hotstar pada awal 2023. Aktris Chelsea Islan terpilih sebagai pemeran Suci alias Tira, seorang stuntwoman berbakat yang terkena kutukan maut. Untuk menyelamatkan dirinya, Suci harus mencari dan mengalahkan sembilan orang jahat yang dirasuki naga kuno. Ternyata, orang terdekat Sucilah penjahat yang sebenarnya. Jawa Pos berkesempatan mewawancarai Chelsea dalam acara Disney Content Showcase 2022 di Marina Bay Sands, Singapura, Kamis (1/12/2022).
Ini kali pertama Chelsea memerankan superhero dan melakukan adegan aksi. Tantangannya apa saat memerankan Suci?
Banyak banget adegan ekstrem di mana saya dilempar-lempar. Saya belum pernah melakukan itu, lho, jadi sampai deg-degan. Untung, ada stuntwoman yang menggantikan saya untuk adegan yang tidak boleh dilakukan. Luka, biru, dan memar sudah pasti ada.
Untuk adegan aksi dan bela diri, berapa lama latihannya?
Latihannya hanya dua bulan untuk syuting 66 hari. Ada koreografi, latihan fisik, sesi reading bersama seluruh pemain, dan diskusi. Tapi, lebih lama latihan koreonya karena banyak action.
Apa sih kesulitan saat memerankan superhero?
Di series ini, ceritanya masih soal perjalanan Suci menjadi superhero. Riasan dan cara berpakaiannya masih simpel. Tapi, aku paham banget, pasti akan berat ketika sudah pakai kostumnya. Soalnya, kostum Tira pasti berat dan juga panas kan. Apalagi kita syuting outdoor dan di Indonesia. Jadi, ya, harus sabar.
Bagaimana sih latar belakang karakter Suci ini selain sebagai stuntwoman?
Dia manusia biasa. Selain jadi stuntwoman, dia mahasiswi yang ambisius banget dan berusaha terbebas dari kutukan. Nah, dalam perjalanan jadi Tira, Suci sadar bahwa dia punya kekuatan super. Oh iya, Suci ini punya acrophobia alias takut ketinggian.
Nanti ada film Godam & Tira. Nah, Tira ini bakal jadi apanya Godam sih? Rekan?
Jawabannya akan ada di film Godam & Tira nanti, hehe. Untuk serial Tira, cerita masih fokus pada perjalanan Suci menjadi Tira. Saya sudah sempat baca buku dan komik yang ada Tira untuk lebih kenal sama karakter saya di serial.
Dengan kemunculan Gundala, Sri Asih, Godam, dan Tira, apakah nanti ada semacam skuad superhero dari Bumilangit? Tira nanti perannya bagaimana?
Aku yakin akan ada skuad gitu, ya. Mungkin masih tiga tahun dari sekarang. Sekarang masih memperkenalkan satu per satu dulu. Kalau semuanya sudah kenal, mereka akan bergabung membasmi kejahatan bersama. Karakter Tira adalah tipe orang yang akan maju duluan. Bukan yang pemikir. Dia fighter yang ’ya udah ayo maju’. Lebih menggebu-gebu karakternya.
Mana yang lebih enjoyable, antara adegan bertarung dan action atau akrobat yang menantang adrenalin?
Aku lebih suka action scene. Karena jujur, kalau meloncat itu, aku pun takut ketinggian. Aku sama Suci ini sama banget soal takut ketinggian. Makanya, pas ditawari Bang Joko (Joko Anwar, produser kreatif Jagat Sinema Bumilangit, red) itu, aku merasa kok sama persis. Ini kayaknya sudah meant to be banget. Jadi, pas akting takut ketinggian, aku nggak perlu pura-pura ketakutan karena aku sudah keringat dingin.
Bagaimana kehidupan asmara Suci alias Tira?
Jujur, Tira tidak terlalu memikirkan asmara. Dia sangat lempeng. Mikirnya cuma karier, karier, dan karier. Tira mimpinya banyak banget. Mimpinya bercabang. Ambisinya banyak banget. Tapi, pastinya di serialnya, ada lah percikan-percikan asmara.
Bagaimana pendapat Chelsea soal film genre superhero di Indonesia?
Sejauh ini, aku bangga banget dengan yang sudah ada di Indonesia. Kita sudah semakin maju juga. Kita bisa lihat dari Gundala dan Sri Asih itu, CGI-nya udah oke. Aku kagum dengan sinematografinya juga. Ini benar-benar breakthrough dan genre superhero bisa membawa Indonesia ke kancah Internasional.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman