JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Aktris Asmara Abigail seperti diketahui terjebak lockdown di Italia sejak beberapa bulan belakangan. Pemain film Perempuan Tanah Jahanam itu tidak bisa kembali ke tanah air karena setelah berada di Italia, wabah virus corona atau Covid-19 menyebar cepat. Alhasil, Italia melakukan langkah responsif untuk menekan penyebaran virus corona.
Selama berada di Italia, Asmara Abigail tidak kurang suatu apapun. Semua kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Dia tinggal di rumah sahabatnya sejak berada di sana. Hal itu diungkapkan Sulung Landung selaku manajer.
“Dia santai saja. Dia tinggal di rumah temannya di sana,” ucap Manajer Asmara Abigail kepada JawaPos.com melalui sambungan telepon, Senin (4/5).
Sulung belum dapat memastikan kapan perempuan kelahiran Jakarta, 3 April 1992 akan bisa kembali ke tanah air. Namun, dia memperkirakan Asmara Abigail baru akan pulang sekitar Juli mendatang.
“Kemungkinan nanti bulan Juli rencana mau balik. Tanggalnya belum tahu. Karena dia harus menunggu pesawatnya kapan bisa terbang dari Milan ke Jakarta,” ungkap Sulung.
Keluarga dan manajemen bisa sedikit bernapas lega, selama berada di Italia kondisi kesehatan Asmara Abigail baik. Tidak ada keluhan apapun selama di sana. Bahkan manajer menyebut Asmara cukup produktif dengan menjadi kontributor tulisan untuk sebuah majalah.
“Dia orangnya produktif, kan dia juga suka nulis artikel. Dari bulan Januari lalu dia menjadi editor tamu di salah satu majalah,” paparnya.
Selama berada di Italia , Asmara Abigail juga sibuk melayani permintaan live streaming dari sejumlah pihak. Selain permintaan dari radio dan media, dia juga melayani live streaming dari beberapa institusi. Asmara Abigail juga kerap melakukan live streaming dengan keluarga dan teman-temannya di Jakarta supaya tetap terhubung kendati terpisah oleh jarak.
Seperti diketahui, kedatangan Asmara Abigail ke Italia dalam rangka menghadiri acara pemutaran dua film yaitu Mudik dan Setan Jawa. Kepergian dia ke sana juga dalam rangka acara Milan Fashion Week.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman