JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Debut film Novia Bachmid, Menjelang Magrib, dinyatakan masuk di ajang Molins Film Festival ke-41 yang akan berlangsung mulai 4-14 November 2022 di Barcelona. Film dengan judul internasional Before Night Falls itu siap berkompetisi dengan film-film karya sineas lainnya.
Film Menjelang Magrib masuk dalam Molins Film Festival merupakan salah satu hal yang sangat membanggakan bagi Helfi Kardit selaku sutradara. Ia mengaku mendapatkan informasi pertama kalinya tentang kabar bahagia ini via email.
“Pas mendapat info di email saya bilang Molins adalah mimpi saya. Karena banyak master-master horor dunia dan sekarang lagi parkir di Hollywood bikin film dengan genre horor, thriller, pokoknya genre film pasti mereka ada film yang tampil di Molins,” kata Helfi Kardit dalam keterangannya, Rabu (2/11/2022).
Dia menyebut film Menjelang Magrib atau Before Night Falls akan ditayangkan kompetisinya pada 10 November di La Peni Theater Molins De Rei. Dia pun mengaku akan berangkat ke Barcelona pada tanggal 5 atau 6 November mendatang.
“Alhamdulillah juga bisa ikut kompetisi pada festival yang usianya sudah cukup lama.Ini mimpi gue banget. Jangan kan kompetisi, event nonkompetisi saja gue sudah senang karena mereka juga ada sesi nonkompetisi,” katanya lebih lanjut.
Novia Bachmid mengungkapkan dirinya senang sekali saat mendengar kabar film yang dibintanginya masuk dalam Molins Film Festival.
“Nggak nyangka film Menjelang Magrib bisa masuk kompetisi. Semoga bisa menang, bisa menjadi kebanggaan Indonesia. Ini menunjukkan kualitas film kita diakui dunia,” kata Novia Bachmid.
Helfi mengungkapkan sejumlah sutradara pernah ikut dalam Molins Film Festival. Dua di antaranya sutradara Corin Hardy (The Nun) dan Andre Ovredal (Troll Hunter, The Autopsy Of Jane).
Film Menjelang Magrib merupakan debut akting Novia Bachmid di dunia perfilman. Film ini tidak saja menawarkan kisah horor tapi juga psikologis orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Cerita film ini mengisahkan 3 mahasiswa bernama Thalia, Erlan dan Ahmad jurusan psikologi menemui seorang pasien sakit jiwa (Nina) untuk materi riset skripsi mereka. Bermula dari masalah kejiwaan Nina yang akhirnya berkembang menjadi hal-hal mistis yang di luar logika. Film ini menampilkan hal-hal yang mistis berbalut kultur dan kepercayaan-kepercayaan yang sempat dianggap tahayul.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman