JAKARTA (RIAUPOS.CO) - The Super Mario Bros/ Movie menjadi film pertama tahun ini yang melampaui pendapatan USD 1 miliar (Rp14,6 triliun) dari box office global. Film itu bertahan di posisi pertama box office domestik Amerika Utara selama empat pekan sejak dirilis 5 April lalu.
Akhir pekan lalu saja, The Super Mario Bros Movie meraup USD 40 juta (Rp586,4 miliar) dari Amerika Utara. Ditambah USD 68 juta (Rp996,9 miliar) dari wilayah lain. Dengan begitu, total pendapatan domestiknya saat ini adalah USD 490 juta (Rp7,1 triliun) plus USD 532,4 juta (Rp7,8 triliun) dari box office global.
Artinya, The Super Mario Bros. Movie menjadi film Illumination ketiga yang melampaui pendapatan USD 1 miliar (Rp14,6 triliun). Film garapan Aaron Horvath dan Michael Jelenic itu mengikuti Despicable Me 3 (2017) sebesar USD 1.034 miliar (Rp15,1 triliun) dan Minions (2015) sebesar USD 1.159 miliar (Rp16,9 triliun).
Film yang dibintangi Chris Pratt itu juga menjadi film rilisan masa pandemi yang menyentuh angka USD 1 miliar (Rp14,6 triliun). Menyusul Spider-Man: No Way Home (2021), Top Gun: Maverick (2022), Jurassic World: Dominion (2022), dan Avatar: The Way of Water (2022).
The Super Mario Bros. Movie berangkat dari ekspektasi yang rendah. Beberapa fans sempat kecewa dengan pemilihan pengisi suara yang dinilai kurang mewakili keberagaman di industri film.
Bahkan, Pratt yang mengisi suara Mario sempat dikritik karena tidak berdarah Italia, sebagaimana sosok Mario dalam game-nya. Alhasil, film itu menuai kritik beragam dari kritikus film.
Bahkan, film tersebut mendapat label ’’rotten’’ di situs Rotten Tomatoes dengan skor 59 persen saja. Kritik itu nyatanya tidak berpengaruh bagi penonton umum. Apalagi, film tersebut memiliki rating yang bisa dinikmati semua usia dan dirilis saat libur panjang Paskah.
’’Di saat banyak kritikus asing memberi peringkat yang relatif rendah, aku pikir itu juga berkontribusi pada ketenaran dan popularitas film. Aku akan senang jika pemirsa dapat mengatakan bahwa definisi film telah berubah karena film ini. Itu hanya menunjukkan betapa beruntungnya kami,’’ kata Shigeru Miyamoto, eksekutif Nintendo, seperti dilansir dari Video Games Chronicle.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman