Telan Dana Belasan Miliar, Film Alena Anak Ratu Iblis Andalkan CGI
Film Alena Anak Ratu Iblis garapan sutradara Sonu Samtani disebut digarap dengan serius. Proses syutingnya diusahakan terbaik dalam setiap scene di dalamnya. (Abdulrahman/JawaPos.com)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Film Alena Anak Ratu Iblis garapan sutradara Sonu Samtani disebut digarap dengan serius. Proses syutingnya diusahakan terbaik dalam setiap scene di dalamnya. Jika ada yang kurang, sang sutradara akan meminta para pemain lakukan take ulang sampai mencapai titik yang diharapkan.
Dalam jumpa pers di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan Senin (2/1/2022), terungkap fakta mencengangkan ada adegan yang sampai diulang hingga 20 kali.Hal itu mengakibatkan proses syuting berlangsung cukup lama. 40 hari di lokasi syuting dan 10 hari di studio. Selain itu, film Alena Anak Ratu Iblis juga mengandalkan Computer-Generated Imagery (CGI) yang cukup intens. Hal itu berakibat pada besarnya dana yang harus dikeluarkan pada film ini.
“Proses syutingnya sangat detail. Kalau belum sempurna diulang-ulang terus. Angkanya nggak bisa kita sebutin cuma belasan (miliar) lah,” ujar produser Shalu T selaku produser film Alena Anak Ratu Iblis.
Menurut sang sutradara, film garapannya ini keunggulam dari sisi teknik pembuatan dan efek CGI yang digunakannya. Sonu mengaku film Alena Anak Ratu Iblis menggunakan teknologi terkini dalam proses pengaplikasian CGI.
“Kita pakai CGI yang hampir mirip dengan Hollywood. Saya optimis banget ya karena ini beda dibanding film horor lain,” aku Sonu.
Proses syuting film ini sebenarnya sudah dilakukan pada 2019 silam dan baru akan tayang di awal tahun 2023 ini. Film ini tertunda penayangannya selama kurang lebih 3 tahun karena terdampak pandemi.
“2020 kena pandemi, di bagian CGI terhenti selama 8 bulan,” tuturnya.
Salah satu yang cukup menantang dalam film ini adalah pemilihan pemeran Alena. Diusahakan harus anak yang memiliki paras wajah manis, gemas, dan innocent. Namun dia merupakan anak iblis yang jahat dan bisa membuat penghancuan dahsyat.
“Film ini memang banyak yang masih perlu diceritakan ya. Makanya kita siapkan sekuel dan prekuel,” tutur Sonu.
Menurut pihak rumah produksi, syuting film memakan waktu sekitar 40 hari sementara pengerjaan di studio memakan waktu sekitar 10 hari. Sonu mengatakan proses produksi sempat terhenti selama delapan bulan karena faktor kondisi pandemi COVID-19.
“Mudah-mudahan dengan ini kita mulai dengan 2023 dengan Alena Anak Ratu Iblis, kita akan back to normal,” sambung Shalu.
Menurut Shalu, adegan akting yang sempat diulang-ulang menjadi tantangan lain dalam proses produksi. Hal itu terjadi karena sang sutradara ingin menghasilkan gambar yang detail dan sempurna. Pengulangan adegan juga membuat anggaran yang semula sudah ditetapkan menjadi meningkat. Ketika ditanya total anggaran yang digunakan, rumah produksi enggan menyebutkannya secara detail.
“Saya kenal dengan pak sutradara ini, sudah kenal baik banget. Jadi, ya, sudah saya antisipasi akan naik (anggaran produksinya). Jadi memang sudah diset (anggaran) duluan, sih,” tutur dia.
Sonu menuturkan pihaknya optimis Alena Anak Ratu Iblis dapat diterima dengan baik oleh penonton di Indonesia mengingat film ini menawarkan apa yang dia sebut sebagai “sesuatu yang berbeda dari horor-horor yang lain”. Rumah produksi juga menyebutkan pihaknya tengah menyiapkan prekuel dan sekuel untuk Alena Anak Ratu Iblis.
Sonu juga memandang bahwa film bergenre horor di Indonesia akan selalu mewarnai layar bioskop Tanah Air mengingat masyarakat sangat menggemari genre tersebut dan telah menjadi salah satu budaya yang mengakar dalam masyarakat.
“Ke depannya saya yakin banget kalau film horor di Indonesia itu akan tetap lebih bagus dan tetap jaya,” kata dia.
Film Alena Anak Ratu Iblis bercerita tentang Hendra dan Maya, pasangan suami istri yang belum mendapatkan buah hati. Suatu ketika, mereka menemukan seorang anak kecil. Anak ini kemudian dibawa ke rumah untuk dijadikan anak angkat. Mereka pun memberinya nama Alena.
Kehadiran Alena dalam keluarga ini membawa dampak positif. Hendra yang sebelumnya tidak begitu sukses dalam usaha tiba-tiba merasakan perubahan drastis. Di tengah kesuksesan usaha yang dijalani dan kebahagiaan dirasakan Hendra dan Maya, mulai muncul kejanggalan yang mereka rasakan. Sesuatu yang tidak pernah diduga pun terjadi.
Film horor thriller ini diperkuat oleh sejumlah pemain seperti Ciara Brosnan, Ririn Ekawati, Karenina, Wulan Guritno, Temmy Rahardi, Ali Zainal, dan Jerico Gowtama.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman