PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Komunitas Blacan Art Community asuhan Lembaga Teater Selembayung ikut menyuguhkan karya di Panggung Seni Kreatif (PSK), 28 Juli silam. Komunitas itu menampilkan karya berjudul Batang Tuaka, sebuah cerita rakyat masyarakat Indragiri.
Ekky Gurin, Tri Sepnita, Rinaldi Koto, Mimi Suryani, Ipan, dan Padil benar-benar tampil menyegarkan. Apalagi, karya itu pernah juga mereka suguhkan beberapa tahun sebelumnya. Penampilan itu serupa ‘pengobat rindu’ bagi aktor dan aktris yang sudah lama absen naik panggung.
‘’Alhamdulillah, malam ini kami bisa naik panggung lagi setelah lima sampai enam tahun absen. Ini benar-benar menggembirakan, terutama bagi kami,’’ ulas Ekky yang dulu kerap tampil bersama Lembaga Teater Selembayung.
Selain Blacan Art Community, tampil pula Sanggar Nurul Arif, dan Eta Blues Band. Ketiganya menawarkan suguhan yang membuat para penonton mampu bertahan di laman Riau Creative Center. Palingtidak, ketiganya telah berkontribusi pada perkembangan dan perjalanan seni budaya di Pekanbaru khususnya, dan Riau pada umumnya
Salah seorang penonton yang hadir, Roni mengatakan, ruang serupa ini memang cukup pantas digelar. Ini menjadi bukti keterikatan seniman dengan masyarakat pendukungnya terjalin erat. Interaksi semacam ini harus terus digulirkan sehingga keinginan bersama untuk mewujudkan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu bisa tercapai.
‘’Saya apresiasi Dinas Pariwisata Riau yang menggulirkan program ini sepanjang tahun. Kalau tidak salah, saya dengar dari pembawa acara, bergulir sebanyak 40 kali setahun. Itu sangat membahagiakan,’’ ujar Roni yang juga seorang perupa.
Ditambahkannya, jika niat tulus dalam membuat program maka akan mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. ‘’Saya percaya dinas ini terus bekerja keras mengembangkan potensi yang tersebar di masyarakat. Tidak hanya seni pertunjukan, bahkan bidang ekonomi kreatif lainnya,’’ katanya mengakhiri.(ifr/fed)