JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tren di dunia mode kian berkembang dan unik. Tak terkecuali perkembangan kain tradisional yang menginspirasi busana kekinian atau modern. Seperti yang terlihat dalam koleksi terbaru Klamby yang berkolaborasi dengan Tantri Namirah.
Saat ditemui baru-baru ini, Tantri mengungkapkan, koleksinya bareng Klamby kali ini terinpirasi dari tenun Garut. Yakni menggunakan teknik goresan pada pattern yang mengilustrasikan tenun Garut.
Sehingga, baju terlihat memiliki pattern yang ditenun. Tapi di saat yang bersamaan, pattern tersebut terlihat seperti berbayang. Bicara soal pattern, bunga puppa melati dan mawar dipilih untuk mempercantik busana.
Diungkapkan Tantri, motif flora utama yang banyak digunakan dalam tenun garut ialah puspa (melati). Dari ragam hias bunga yang dipakai, Klamby memperluas eksplorasi visual puspa (melati) menjadi gambaran Indonesia secara umum.
Sedangkan untuk mawar terinspirasi dari bunga nasional dari negara Inggris. Bunga mawar telah diadopsi sebagai identitas Inggris saat perang dunia di tahun 1455-1485. Mawar merah sebagai identitas Kerajaan Lancaster, sedangkan bunga putih sebagai identitas Kerajaan York.
Selain itu juga ada beberapa flora identitas provinsi yakni magnolia, kenanga, sedap malam, anggrek hitam, begonia, sirih, dan nagasari.
Selain terinspirasi dari tenun Garut, koleksi Klamby X Tantri Namirah ini terinspirasi dari Notting Hill, salah satu area terkenal di Inggris. Pesona bangunan dan warna di sepanjang jalan berusaha dituangkan dalam busana.
“Jadi aku itu kan warnya bold banget dan nyentrik, tapi ini dipadukan dengan warna soft tanpa mengurangi karakter aku,” ujar Tantri.
Ketika disinggung soal permainan warna, Nadine Gaus, selaku founder dari Klamby, mengungkapkan, kolaborasi ini memang cukup menantang. Biasanya Klamby main dengan warna soft dan netral, tapi kali ini mencoba sesuatu yang baru. Terciptalah permaimana warna yang playful dengan bold tapi tetap teduh seperti soft.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman