Mengawinkan dua konsep desain interior yang berbeda di dalam 1 hunian, why not? Meski pun kedua konsep tersebut berseberangan, nyatanya tetap bisa akur jika kita bisa menatanya dengan cermat. Nggak percaya?
(RIAUPOS.CO) - Hal ini sudah dibuktikan oleh wanita bernama Inoy. Ia terbilang berani dalam hal mix and match dua konsep desain interior berbeda dalam rumahnya. Ya, ia mengawinkan anatra unsru etnik dan modern. Kedua unsur ini tak memiliki keterkaitan satu sama lain. Namun, dengan penataan dan penempatan yang tepat, nyatanya tetap menghasilkan dekorasi yang epik.
"Awalnya dulu itu saya suka etnik Indonesia. Makanya perabotan pakenya kekayuan jati dan didominasi warna coklat. Tapi, karena kebutuhan ruang, pertengahan 2020-akhir 2020, dimulailah renovasi lantai atas. Lantai atas saya kondisinya seolah-olah rumah tunggal juga. Komplit ada kamar, mini pantry, living room, bahkan teras. Jadi, lantai bawah tetap dengan perabotan kayu. Sementara lantai atas penyaluran keinginan desain modern minimalis, agak-agak Japanese Scandinavian (Japandi) begitu," papar ibu rumah tangga ini.
Ya, untuk unsur etnik dan tradisional, ia khususkan di area lantai bawah. Di sana, atmosfer jamal dulu dan rumah lama benar-benar terasa. Kehadiran perabotan jati dengan ukiran etnik mendominasi area ini.
Namun, saat memasuki lantai atas, aroma etnik tadi sama sekali tak terendus. Justru area ini terlihat sangat estetik, kekinian dan fresh. Dengan dominasi warna putih, terang dan perabotan kayu ala Scandinavian yang membuat area lantai atas ini benar-benar terkesan modern.
Lantas, mengapa Inoy tak memilih salah satu dari konsep ini ketimbang mempertahankan keduanya ya?
Menjawab pertanyaan itu, Inoy mengaku bahwa dirinya suka kedua konsep tersebut. "Alasan mempertahankan keduanya karena saya suka dua-duanya. Di samping itu, pertimbangan lainnya agar lebih khas saja. Untuk saya sendiri, sangat menikmati 2 area yang berbeda konsep ini. Rasanya seperti tiba-tiba saya ada di rumah yg berbeda," terangnya lagi.
Pemilik akun Instagram @byinoy ini mengatakan bahwa mempertahankan dua konsep yang berbeda ini juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi kebosanan.
Meski begitu, ada konsekuensi yang ia hadapi dengan mempertahankan dua konsep berbeda ini. Di antaranya ia harus membeli dua jenis property yang berbeda jika ingin menata masing-masing area.
Properti lantai bawah tak bisa dipaksa untuk dipakai ke lantai atas. Begitu pun sebaliknya.***
Laporan: SITI AZURA
Foto: KOLEKSI PRIBADI