JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kasus scam yang cukup menyita perhatian ini menandai fakta bahwa kita hidup di sebuah era di mana orang dengan keterampilan komputer pun dapat terpikat ke dalam perangkap scammers. Dan bahkan akun yang paling aman dapat diretas.
Sebagai estimasi, hanya dalam waktu dua jam setidaknya sudah sebanyak 367 pengguna melakukan transfer sekitar 120.000 dolar secara total kepada para aktor ancaman ini. Keamanan siber tidak diragukan lagi merupakan salah satu prioritas utama dari semua platform media sosial utama, dan berupaya mencegah sebanyak mungkin serangan setiap hari.
Namun, situs web atau perangkat lunak tidak sepenuhnya kebal terhadap bug, juga sekali lagi tidak ada faktor manusia yang kebal terhadap kesalahan. Oleh karena itu setiap platform asli dapat dikompromikan.
Kita melihat bagaimana, bersama dengan vektor serangan baru, skema penipuan menggabungkan teknik lama dan efektif, memanfaatkan elemen “kejutan” dan menarik kepercayaan orang untuk memfasilitasi serangan serta memikat para korban ke dalam perangkap. Secara umum, itu mungkin merupakan kombinasi antara serangan rantai pasokan dengan rekayasa sosial.
Selain itu, aktor ancaman mungkin mendapatkan akses ke akun korban dengan cara lain: misalnya, bisa menembus aplikasi pihak ketiga dengan akses ke profil pengguna, atau melakukan brute-force pada kata sandi pengguna
Namun, jangnlah panik, dan hanya menerima pola pikir bahwa setiap pengguna akun media sosial memerlukan pendekatan yang bertanggung jawab dan perlindungan menyeluruh.
Untuk mengenali penipuan di media sosial, perhatikan hal berikut:
- Elemen paling penting dari setiap penipuan adalah “batas waktu” yang diberikan. Tidak hanya mencegah korban dari melakukan pemeriksaan menyeluruh pada masalah ini. Tetapi juga menambahkan beberapa tekanan psikologis pada pengguna, membuatnya lebih mudah bagi mereka untuk mengabaikan detail. Karena takut kehilangan peluang besar, bahkan orang yang paling berhati-hati pun mungkin tergoda untuk mengambil risiko dan jatuh dalam trik penyerang.
- · Dalam hal ini, skema penipuan juga telah sepenuhnya disesuaikan dengan kepribadian pemilik atau tone of voice dari akun yang diretas, yang membuatnya tampak sah. Aktor ancaman bahkan mungkin melangkah lebih jauh dan mengilustrasikan penipuan dengan desain yang tampak otentik atau menggunakan deep fakes.
- Kita harus selalu ingat bahwa kampanye resmi atau bahkan inisiatif individu dalam skala seperti itu selalu memiliki dokumen preskriptif dan resmi dalam mendukung promosi bahkan promosi dengan jangka waktu singkat sekalipun, dan itu ditempatkan di luar media sosial. Selain itu, dalam bagian keuangan biasanya lebih transparan dan tidak terikat dengan dompet bitcoin pribadi.
- Ingat, sangat kecil kemungkinannya bahwa perusahaan resmi atau individu dengan reputasi matang akan meminta Anda untuk menransfer uang, bahkan untuk mengembalikannya nanti, bahkan jika itu lelucon sekalipun , karena mungkin akan dapat berurusan dengan pihak pajak dan pelaporan keuangan.
Untuk memaksimalkan perlindungan akun Anda di media sosial, perhatikan beberapa hal berikut:
- Meskipun sangat penting untuk memiliki kata sandi yang kuat, mereka juga harus unik, sehingga jika situs web lain membocorkan kredensial, akun Anda tetap aman. Untuk membuat kata sandi yang aman dan rumit untuk setiap situs web, gunakan teknik memori atau pengelola kata sandi.
- Gunakan otentikasi dua faktor, ketika login dan kata sandi perlu dikonfirmasi dengan memasukkan kode khusus. Selain itu, pertimbangkan untuk tidak menggunakan pesan teks untuk menerima kode ini, karena berpotensi untuk dibajak, gunakanlah aplikasi yang menghasilkan kode-kode tersebut. Atau, gunakan kunci fisik, yang terhubung ke perangkat terpisah melalui kabel USB atau NFC.
- Tindakan keamanan lain yang perlu diambil – adalah peninjauan menyeluruh terhadap aplikasi yang memiliki akses ke akun twitter. Mereka dapat ditemukan di pengaturan akun twitter. Kami menyarankan mencabut akses ke akun Anda dari seluruhnya, atau yang dianggap tidak terlindungi secara menyeluruh sehingga jika terjadi peretasan, akun Anda tidak dapat dijangkau.
- Mulai gunakan “Privacy Checker” untuk membantu menjadikan profil media sosial Anda lebih pribadi. Ini akan mempersulit pihak ketiga untuk menemukan informasi yang sangat personal.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman