GAYA HIDUP

Tertawa Bukanlah Satu-satunya Ciri Anak Bahagia Lho

Gaya Hidup | Minggu, 22 Maret 2020 - 15:30 WIB

Tertawa Bukanlah Satu-satunya Ciri Anak Bahagia Lho
INTERNET

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Setiap orang tua menginginkan anaknya tumbuh dengan sehat dan bahagia. Nah, biasanya, indikator orang tua dalam melihat anaknya bahagia adalah dengan tertawa atau ceria. Tapi, tertawanya anak-anak bukanlah tanda utama kalau anak berkembang dengan bahagia.

Diungkapkan Psikolog Anak Ayoe P Sutomo dari Tiga Generasi, tertawa riang dan ceria memang menunjukkan kalau buah hati dalam keadaan bahagia. “Sekitar 70 persen (orang tua) jawab iya, melihat anaknya bahagia ketika tertawa. Tapi kita melihat anak bahagia bukan dari ketawa saja,” kata Ayoe dalam talkshow bersama Lactogrow dalam rangka Hari Kebahagiaan Internasional.


Sehingga, ada ciri-ciri lainnya yang perlu juga diperhatikan orang tua, apakah sang buah hati sudah bahagia atau belum selama pertumbuhan. Ciri tersebut antara lain bisa dilihat dari ekspresi dan gesture-nya yang positif.

Misalnya sang anak bisa mengungkapkan sesuatu yang ia rasakan dengan tepat. Tidak diam saja. Lalu sikap positifnya, misalnya selalu berbagi dengan teman sepermainannya. Selain itu, bagaimana ia bersosialisasi dengan lingkungannya.

Akan tetapi, ekspresi dan sikap positif pada anak hanya bisa terbentuk dengan dukungan penuh orang tua. Sebab, berdasarkan penelitian, 66 persen ditemukan kalau kebahagiaan anak bersumber dari orang tua nya.

Lalu bagaimana caranya?

Selalu berusaha hadir dalam setiap tumbuh kembangnya. Buatlah waktu yang berkualitas bareng anak. Dalam arti, ketika sedang bermain atau melakukan aktivitas lainnya bersama anak, usahakan untuk fokus.

Jauhkan diri dari kerjaan dan ponsel. Dengarkan anak. Dengan begitu sang anak akan merasa selalu diperhatikan dan diberi dukungan dalam setiap langkahnya.

Sedangkan untuk orang tua yang kerja, bukan berarti tidak bisa hadir sepenuhnya untuk anak. “Kuncinya, setiap kali bersama anak, usahakan untuk ciptakan waktu berkualitas,” ujar Ayoe.

Untuk itu, Ayu berharap, para orang tua sudah mulai memprioritaskan kebahagiaan anak. Bukan hanya masalah memenuhi kebutuhannnya, tapi hadirlah secara penuh disampingnya saat anak tumbuh.

Sebab harus diakui, berdasarkan survei, 93 persen orang tua belum memprioritaskan kebahagiaan untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Ini berdasarkan survei pada 1.400 responden orang tua yang tersebar di beberapa kota Indonesia.

“Kebahagiaan anak sangat penting sebagai fundamental berkembang. Anak yang tidak bahagia bisa berujung jadi depresi, bahkan ada jurnal yang mengatakan anak akan mengalami obesitas,” tukasnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook