SEIRING kemajuan sebuah negara dan ditambah sistem yang menganut keterbukaan ternyata sangat berdampak bagi perilaku sosial dari tiap masyarakatnya. Salah satunya perilaku kelainan dalam hubungan seks yakni gay dan lesbi.
Di Makassar, fenomena seperti ini juga sudah cukup marak. Ada yang masih main kucing-kucingan, tetapi sebagian besar sudah mulai terang-terangan menunjukkan aksinya.
Kaum yang dulunya hanya berani menunjukkan aksinya di tempat-tempat tersembunyi atau milik pribadi ini, kini sudah tidak jarang lagi dijumpai di tempat umum yang ada di Makassar. Saat FAJAR (JPNN Group) menyambangi beberapa tempat yang disinyalir sebagai lokasi yang marak dijadikan tempat berkumpul, ditemukan ada beberapa pasangan yang terang-terangan menujukkan aksi yang sangat bertolak belakang dari ajaran agama ini.
Di salah satu tempat nongkrong di Jl Ratulangi Makassar sekitar pukul 23.35, beberapa malam lalu, terlihat sepasang remaja yang usianya kira-kira 17 hingga 20 tahun duduk di pojokan. Mereka asyik bercengkrama. Namun, salah satu dari remaja tersebut agak lain penampilannya jika dibanding dengan temannya.
Dari segi potongan rambut hingga dandanan (kostum) dari remaja tersebut tampak jelas jika dia meniru gaya laki-laki. Tidak sampai di situ, sifatnya pun hampir mirip dengan laki-laki, baik dari tutur katanya yang terdengar hingga kelakuannya yang dia perlihatkan.
Namun, ada satu hal yang sangat sulit diterima nalar masyarakat Makassar yakni ketika remaja tersebut memeluk pasangannya dengan begitu mesra di depan orang banyak yang berada di sekitarnya. Dia pun tak sungkan-sungkan membelai rambut hingga menghirup aroma rambut dari wanita satunya yang begitu cantik dan kemayu. Sesekali mereka bercanda sembari melihat orang-orang di sekitarnya dengan pandangan sinis.
Tidak sampai di situ, FAJAR pun bergeser menuju sebuah Tempat Hiburan Malam (THM) yang diyakini banyak dikunjungi kaum Gay saat tengah malam. Jarum jam menunjukkan pukul 00.30, FAJAR bergegas menuju THM yang terletak di kawasan Losari.
Ketika masuk ke dalam ruangan yang terletak di lantai lima, dentuman musik DJ langsung menyambut kedatangan dan juga beberapa pelayan langsung menyapa. "Silakan duduk, pesan apa mas," sapa salah satu pelayan.
Suasana yang tidak terlalu ramai menjadikan beberapa tingkah laku yang ada di THM itu bisa terekam dengan jelas. Terdapat 5 sofa VIP yang terletak di bagian belakang yang diterangi dengan redupnya lampu. Tampak dua dari lima kursi yang ada terisi oleh sekelompok orang lelaki.
Pada kursi pertama, terdapat lima orang lelaki berusia sekitar 27-30 tahun yang berbody macho, namun sifat yang ditunjukkan dari dua diantara lima laki-laki tersebut agak lain dari kebanyakan laki-laki. Keduanya tampak sangat feminin dan juga agresif menggombal laki-laki yang duduk masing-masing di sampingnya dengan cara memeluk.
Tanpa sungkan dua lelaki yang memiliki potongan rambut sped dan jabrik itu membalas memeluk lelaki yang feminin tersebut sembari mengecup keningnya. Hal itu sungguh sangat menjijikkan bagi beberapa kalangan termasuk penulis. Namun itulah realita yang terjadi di Makassar. (tim)