PENELITIAN menemukan bahwa secara umum laki-laki memiliki hidung lebih besar daripada perempuan. Kaum Adam biasanya juga memiliki rongga hidung dan saluran udara yang lebih besar di belakang hidungnya. Diketahui laki-laki mengkonsumsi lebih banyak oksigen selama bernapas menggunakan hidung daripada perempuan.
Sayangnya penelitian ini tidak mengkonfirmasi kaitan ukuran hidung dengan berapa banyak oksigen yang diperlukan. Juga apakah ukuran hidung berkait dengan fungsi yang lain atau tidak ada fungsi spesifik sama sekali.
Untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang ukuran hidung, peneliti menganalisis kapan ukuran hidung mulai berubah. Mereka meneliti 18 perempuan dan 20 laki keturunan Eropa yang bersedia menjadi sukarelawan.
Dalam studinya, peneliti mengandalkan hampir 300 poin data dari sinar-X dan pemeriksaan fisik lainnya yang dikumpulkan sejak para relawan berusia 3 tahun sampai lebih dari 20 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki ukuran hidung yang sama ketika mereka masih muda. Namun hidung laki-laki biasanya mulai tumbuh lebih besar daripada hidung perempuan selama masa remaja, bertepatan dengan waktu pada umumnya laki-laki mengonsumsi lebih banyak oksigen dan energi daripada perempuan setelah pubertas. Secara keseluruhan, rata-rata hidung laki-laki menjadi lebih besar sekitar 10 persen ketimbang perempuan.
"Seiring dengan peningkatan ukuran tubuh pada pria dan wanita selama pertumbuhan, laki-laki menunjukkan peningkatan yang tidak proporsional dalam ukuran hidung," kata pemimpin penulis studi dan juga seorang antropolog, Nathan Holton.
"Ini mengikuti pola yang sama dengan variabel energik, seperti konsumsi oksigen," tambahnya lagi.
Pria biasanya memiliki otot yang lebih ramping selama masa remaja daripada perempuan, di mana hal ini menuntut lebih banyak energi dan oksigen. Temuan bahwa hidung laki-laki mungkin berkembang menjadi lebih besar selama masa remaja pun dihubungkan dengan konsumsi oksigen.(fny/jpnn)