RAWAN TERKENA PENYAKIT KRONIS

Obesitas Ganggu Kualitas Sperma

Gaya Hidup | Minggu, 16 September 2012 - 09:52 WIB

Obesitas Ganggu Kualitas Sperma
ILUSTRASI, OBESITAS/IST/INT

Riau Pos Online - Jumlah orang gemuk atau obesitas makin banyak saja. Konsumsi makanan instan dan cepat saji menjadi salah satu faktor munculnya obesitas. Jika dibiarkan, obesitas bisa memicu sejumlah penyakit kronis, yaitu terganggunya fertilitas atau kesuburan seseorang, serangan jantung, kanker, diabetes dan gangguan lain. 

Menurut Head of Medical Management PT Roche Indonesia Arya Wibitomo, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlu­kan oleh tubuh. Menjadi obesitas, kata dia, membawa risiko besar bagi kesehatan, karena kegemukan rentan terkena segala penyakit kronis.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Salah satunya, fertilitas atau kesuburan yang menyebabkan sulitnya mendapatkan keturunan akibat kualitas sperma kurang baik,” ujar Arya di acara media gathering bertema “Get Slim Get Healty” di Jakarta, Selasa (11/9).

Tingkat obesitas pada pria di usia produktif, menurut data WHO, meningkat tiga kali lipat dalam tiga dekade terakhir. “Masalah kegemukan harus segera ditangani dengan memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya obesitas bagi kesehatan,” katanya.

Arya mengkhawatirkan, akan semakin banyak orang yang kurang memperhatikan kesehatan, khususnya dalam menjaga berat badan. Hal itu disebabkan, minimnya kesadaran dan edukasi tentang bahaya obesitas bagi kesehatan.

“Obesitas berkaitan erat dengan risiko seseorang terkena komplikasi seperti penyakit tekanan darah tinggi, jantung koroner, serangan stroke, diabetes bahkan kanker sampai mengganggu kualitas sperma,” paparnya.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada 2010 menunjukkan, angka kelebihan berat badan dan obesitas pada penduduk dewasa di atas usia 18 tahun sebesar 21,7 persen, di­mana 11,7 persen (27,7 juta jiwa) adalah obesitas. Riset juga menunjukkan perbedaan yang sig­nifikan jumlah obesitas lebih tinggi dari jumlah orang dengan kelebihan berat badan saja.

Menurut dia, ada beberapa faktor penyebab menjadi obesitas. Di antaranya faktor genetik, ling­kungan dan psikis. Selain itu, pola hidup yang tidak teratur, kurang olahraga dan pola makan yang tidak baik, seperti sering ngemil juga menjadi penyebab obesitas.

Spesialis Gizi Klinik Samuel Oetoro mengatakan, kelebihan berat badan dapat merusak dinding pembuluh darah di jantung dan otak yang berujung pada kematian.

Samuel menjelaskan, obesitas ditentukan dengan melihat indeks massa tubuh (IBM), yang merupakan ukuran lemak tubuh.

“Dengan IBM 30 atau lebih besar dapat diklasifikasikan sebagai obesitas dan itu rentan terkena penyakit kronis yang membahayakan bagi kesehatan,” tandas Samuel.(rmol/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook