Vespa atau scooter merupakan kendaraan retro yang ngetrend di tahun 50-an. Kini, modisifikasi dari kendaraan roda dua berdesain unik tersebut terus berkembang. Bahkan, sudah ada vespa matic yang memudahkan masyarakat. Meski begitu, keberadaan vespa klasik nyatanya masih punya tempat spesial di hati sebagian orang. Buktinya, masih banyak yang memilih ke mana-mana naik vespa meski banyak kendaraan lain yang lebih canggih.
(RIAUPOS.CO) - Tentunya nggak semua orang memilih vespa sebagai tunggangan sehari-hari mereka. Selain tua, vespa klasik juga sering berulah dan terbilang sulit dikendarai. Karena mesinnya yang sudah lama dan menggunakan sistem kopling. Akan tetapi, hal itu justru dipandang sebagai sesuatu yang unik bagi seorang gadis bernama Hana Jihan Yusriya Yumna. Naik vespa bisa bikin percaya dirinya (PD) meningkat dan saudaranya pun nambah banyak.
Mahasiswi psikologi ini punya hobi mengendarai vespa keliling kota. Berawal dari sang ayah yang punya bengkel vespa, Hana pun jadi kepincut dan akhirnya nyangkut dengan kendaraan satu ini. "Dari SMP sudah hobi vespa karena bentuknya unik. Papa juga punya bengkel vespa di belakang Mesjid Agung Annur dan punya 4 vespa yang terparkir di rumah. Dulu itu mikirnya ngapain ada vespa banyak tapi ga dipakai. Akhirnya minta izin papa bawa vespa ke sekolah, tanpa belajar naik vespa terlebih dahulu," kenangnya.
Kenekatannya itu membuatnya makin jatuh hati dengan vespa. Walaupun tak sedikit momen menantang yang ia hadapi selama bervespa. Mulai dari ban bocor, mogok, mendorong jauh ke bengkel, kopling putus sampai baut knalpot yang copot menjadi pengalaman tak terlupakan baginya. Alih-alih kapok, Hana justru tertawa saat mengenang momen tersebut.
"Tingkat kesabaran dan rasa bersyukur jadi lebih tinggi. Apalagi saat vespa mengalami trouble jadi makin sering istighfar dan sabar," ceritanya kepada Riau Pos.
Di balik itu semua, ia juga merasakan kebahagiaan dan manfaat besar dari bervespa. Di antaranya makin PD dan banyak kenalan. "Stylenya unik dan ga habis di makan zaman kalau vespa ini. Percayalah naik vespa tingkat pede makin ningkat karena ngerasa keren aja gitu bawa vespa," ungkap gadis berhijab ini.
Rasa solidaritas, kekompakan dan persaudaraan antar pengguna vespa juga membuatnya enggan berpaling. "Slogan satu vespa sejuta saudara memang bener adanya. Buat yang hoby touring atau traveling, di setiap tujuan yang ingin kita singgahi, pasti ada aja anak vespa yang akan menyambut dan ngajakin kopdar. Jadi makin banyak temen makin banyak kenalan. Kalau mogok pun di pinggir jalan sesama pengendara vespa pasti saling bantu," terangnya lagi.
Di sisi lain, ia merasa lebih aman naik vespa. "Karena tingkat ditilang berkurang. Tapi tetap harus patuhi protokol berkendara. Tingkat pencurian vespa pun lebih kecil, karena kalau pun ada yang mencuri vespa dan dijual kemana pasti ketahuan karena persaudaraan yang kuat sehingga vespa yang dicuri juga cepat ditemukan," paparnya.***
Laporan: SITI AZURA
Foto: KOLEKSI PRIBADI