Melatih Buah Hati Berpuasa

Gaya Hidup | Minggu, 14 Juli 2013 - 07:46 WIB

Melatih Buah Hati Berpuasa
Foto: republika.co.id

Ramadan datang lagi, saatnya kita berpuasa. Namun melatih anak-anak berpuasa tidaklah mudah, sehingga diperlukan kiat-kiat tertentu agar mereka mau menjalankan salah satu rukun Islam ini dengan senang hati.

Agar anak-anak terlatih dan tertarik untuk berpuasa, ada beberapa kiat mengatur jadwal dan jenis kegiatan mereka. Di antaranya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan khusus di rumah atau lingkungan sekitar. Seperti membersihkan dan menghias rumah maupun lingkungan, atau menggelar festival dan pawai menyambut Ramadan. Tujuannya, agar timbul kegembiraan anak menyambut bulan suci ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain itu, budayakan kegiatan saling meminta dan memberi maaf di antara anak-anak, langsung atau tidak langsung. Seperti melalui surat, telepon, SMS, e-mail, dan lain-lain, dengan tulisan atau ilustrasi gambar indah dan lucu. Bunda juga bisa mengajak sang buah hati buka puasa bersama keluarga. Tidak harus di restoran atau mal, tapi bisa juga di masjid dekat rumah atau sekolah.

Beberapa orangtua melatih anaknya untuk berpuasa sejak usia lima tahun. Karena baru pertama kali menjalaninya, latihan puasa bisa dilakukan secara bertahap. Hidangan bernutrisi yang berkuah juga perlu disajikan saat sahur.

Mengajarkan puasa sejak usia dini sangatlah baik. Selain dapat membiasakan si kecil berpuasa, buah hati kita pun akan terlatih untuk menahan hawa nafsu termasuk nafsu makan dan minumnya. Karena masih dalam tahap belajar dan belum akil baligh, mereka diperbolehkan untuk berbuka puasa pada jam 12 siang.

Ahli gizi Atin Nurafiatin menyarankan agar untuk sajian menu sahur anak sebaiknya diberi makanan berkuah yang rasanya segar. Seperti sup ayam atau sup sayuran yang dibuat sendiri. Daging ayam yang jadi isian sup bisa membantu meningkatkan energi  si kecil. Apalagi jika ditambahkan dengan potongan sayuran seperti wortel, daun bawang, buncis dan kentang. Kandungan vitamin di dalam sayuran ini bisa memenuhi asupan nutrisi hariannya.

Hidangan berkuah yang selalu disajikan hangat, dapat menggugah nafsu makan anak-anak. Selain itu juga bisa menambah asupan cairan tubuh agar tidak mudah lemas saat berlajar berpuasa.

Saat sahur, beri si kecil banyak minum air putih untuk menggantikan cairan yang hilang saat berpuasa. Saat berbuka puasa, iapun harus disajikan minuman manis dan hangat agar asam lambungnya tidak meningkat dan sistem pencernaannya bisa berfungsi secara normal.

Menurut para ulama, melatih dan membiasakan mereka sejak dini untuk menjalani ibadah ini sangat perlu. Para ulama telah mengkaji batas usia anak yang layak untuk  dilatih berpuasa. Imam Syafii berpendapat, batasannya tujuh hingga 10 tahun, sedangkan menurut Imam Ahmad batas minimalnya 10 tahun. Meski secara fisik dan psikologis, anak usia enam hingga 10 tahun  telah siap untuk berpuasa, tapi strategi latihannya harus memperhatikan kondisi dan kemampuan anak.

Selain itu, masa kanak-kanak adalah masa yang sangat menentukan bagi pembentukan kepribadian buah hati kita kelak. Semua hal yang baik maupun buruk, yang terjadi di masa Balita, akan mempengaruhi kehidupan anak kelak. Mengajarkan anak untuk terbiasa berpuasa sejak kecil, sama dengan upaya memanfaatkan daya ingat anak yang kuat semasa kecil, agar berbekas hingga dewasa.

Sebelum usia lima tahun, tokoh identifikasi yang diakui anak adalah orangtua. Keteladanan orangtua untuk mempraktekkan puasa, dapat menjadi sarana mengajak anak untuk belajar mengikutinya. Dengan teladan, bunda dapat membantu sang buah hati untuk mengenal dan tahu sesuatu, kemudian ia mau dan bisa, lalu terbiasa dan terampil mengamalkannya. (tie)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook