ROMA (RP) - Jangan keburu geli atau jijik saat melihat serangga. Sebab, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menjadikan serangga sebagai "senjata" baru untuk memerangi kelaparan. Ya, FAO menyebut serangga sebagai bahan makanan masa depan.
"Salah satu di antara banyak cara untuk memerangi kelaparan dan kekurangan pangan adalah budi daya serangga," terang FAO dalam laporan tertulisnya kemarin (13/5).
Mereka menambahkan, serangga merupakan sumber protein yang tinggi. Serangga juga mengandung banyak gizi. Selain protein, serangga kaya akan mineral dan lemak.
Dari sisi ekonomi, serangga jauh lebih murah dibandingkan sumber protein hewani yang lain. Sebab, serangga juga membutuhkan lebih sedikit makanan untuk membentuk daging pada tubuhnya.
Jika hewan ternak membutuhkan delapan kilogram makanan untuk menghasilkan 1 kilogram daging, serangga hanya butuh 2 kilogram makanan untuk memproduksi 1 kilogram daging.
Sayang, serangga masih kurang populer di mata masyarakat. Sebagian besar warga dunia masih merasa tidak nyaman jika menyantap belalang, ulat, dan kumbang. Terutama, masyarakat di negara-negara Barat.
Karena itu, FAO bakal bekerja sama dengan para pelaku industri pangan untuk menaikkan taraf serangga sebagai makanan. Di antaranya, memasukkan serangga dalam menu restoran. (AFP/AP/hep/c8/dos/jpnn)