PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Turun mesin atau istilah kerennya yang biasa disebut Overhaul merupakan proses pemeriksaan dan perawatan mesin mobil secara menyeluruh. Dalam kondisi ini mesin mobil dibongkar untuk dicek dan diukur dengan teliti komponen-komponen yang terdapat di dalamnya.
Bila ditemukan komponen yang rusak atau kurang berfungsi dengan baik maka dilakukan penggantian dengan komponen baru, kemudian semua komponen dirakit kembali. Bila hal ini terjadi, biaya yang harus dikeluarkan cukup banyak mencakup biaya jasa dan komponen karena jenis komponen yang diganti juga cukup banyak.
Bila tak menginginkan mesin mobil tidak harus menjalani overhaul, Anda harus mengenali gejala-gejala mesin yang abnormal agar tidak mendadak rusak. Ada tiga kondisi penting yang harus diperhatikan dan diantisipasi agar mesin mobil tidak sampai mengalami overhaul.
Mesin mati mendadak karena overheating.
Bila mesin tiba-tiba mati saat mobil dikendarai sebaiknya jangan langsung menghidupkan mesin (starter) kembali. Perhatikan dulu jarum penunjuk temperatur mesin.Bila menunjukan H (hot), sebaiknya jangan menghidupkan mesin tetapi lakukan pengecekan sistem pendingin yaitu kebocoran air radiator dan kipas pendingin radiator.
Namun bila hasil pengecekan tidak menemukan penyebabnya, jangan paksa menyalakan lagi mesin mobil karena overheating dapat terjadi kembali. Lebih baik minta bantuan teknisi untuk melakukan perbaikan atau minta bantuan menderek mobil ke bengkel jika mobil tidak bisa diperbaiki di lokasi kejadian.
Mesin tetap menyala meskipun tidak ada pelumasan.
Ketika mesin tidak terlumasi oli, indikator oli di dashboard akan menyala. Bila hal ini terjadi, segera matikan mesin mobil kemudian lakukan pengecekan kapasitas oli melalui melalui tongkat (stick) oli. Bila perlu tambahkan oli mesin jika kurang atau habis.
Cek juga kemungkinan adanya kebocoran oli, bila memang ada kebocoran, perbaiki segera dan jangan menyalakan mesin mobil tanpa memperbaiki kebocorannya terlebih dahulu. Selain mengecek kuantitasnya, sirkulasi oli juga perlu dicek untuk memastikan apakah mesin mobil layak dinyalakan. Jangan menghidupan mesin jika tidak ada sirkulasi karena kemungkinan pompa oli tidak bekerja atau ada saluran oli yang tersumbat.
Mesin kemasukan air (water hammer).
Masuknya air ke mesin mobil dapat terjadi dari saluran hisap yang mengambil udara luar ke dalam mesin. Kondisi ini umumnya terjadi saat mobil melalui jalan tergenang dengan ketinggian air mencapai ketinggian lubang saluran hisap.
Karena tingginya daya hisap di saluran hisap maka air akan mudah ikut terhisap masuk ke dalam mesin. Air yang masuk ke dalam mesin turut menekan piston sehingga dapat mengakibatkan pecahnya piston, connecting rod patah, katup bengkok dan mesin macet total.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, jangan menyalakan mesin mobil dan memaksa melalui genangan jika ketinggian air di sekitar mobil sudah melebihi roda. Menghindari itu semua sebainya lakukan perawatan secara rutin untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak mesin mobil dapat mencegah keharusan melakukan overhaul pada mesin mobil Anda.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman