Mitos atau Fakta, Sering-sering Moles Bikin Cat Kendaraan Cepat Botak?

Gaya Hidup | Sabtu, 12 November 2022 - 15:25 WIB

Mitos atau Fakta, Sering-sering Moles Bikin Cat Kendaraan Cepat Botak?
lustrasi proses perawatan cat pada bodi mobil. (RIANALFIANTO/JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Merawat cat kendaraan khususnya mobil agar tetap dalam kondisi baik, bersih dan berkilau merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan untuk menghindari terjadinya kepudaran warna pada bodi. Apabila cat memudar, tentu akan berpengaruh terhadap tampilan eksterior.

Ada beberapa yang bisa dilakukan untuk menjaga cat mobil tetap awet dan pastinya kinclong. Selain menyimpan kendaraan di garasi untuk menghindari terik matahari, air hujan, kotoran hewan, getah pohon dan faktor eksternal lainnya, memastikan kendaraan tak kena sinar matahari langsung juga penting.


Apabila tidak memiliki garasi, pemilik dapat menggunakan cover mobil yang berbahan halus dan kuat terhadap cuaca (tidak luntur). Kemudian, tidak hanya dipakai, pemilik kendaraan juga diwajibkan untuk rajin mencuci mobil secara rutin minimal sepekan sekali menggunakan air bersih, sampo mobil. Cucilah mobil di tempat yang sejuk.

Selain dua faktor di atas yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas bodi dan cat kendaraan dalam kondisi terbaik, selanjutnya adalah melakukan pemolesan. Perawatan pemolesan bisa dilakukan paling tidak enam bulan sekali untuk menjaga tampilan mobil tetap dalam kondisi baik dan mengkilap.

Pemilik mobil dapat memilih material poles atau wax yang baik dan tidak berbahaya terhadap cat atau bebas amonia. Pada tahap ini, juga perlu hati-hati. Pasalnya, banyak beredar di masyarakat anggapan bahwa sering-sering moles kendaraan bisa bikin cat jadi cepat botak.

Benarkah demikian? Disampaikan oleh Supardi, Instruktur Pengecatan di Technical Training Center – PT Astra Daihatsu Motor (ADM), hal tersebut benar. Sering-sering moles bikin cat cepat pudar, tipis atau bahkan luntur.

"Poles sering-sering bikin botak nggak? Betul. Bikin cepat botak. Apalagi kalau tekniknya tidak tepat," kata Supardi kepada JawaPos.com belum lama ini di markas mereka di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Sifat kompon, lanjutnya, alat yang kita pakai, juga berpengaruh pada pengikisan cat. Menurutnya, permukaan cat mobil, tidak dipoles pun ada debu, kotoran dan sebagainya yang berpotensi mengikis permukaan cat.

"Bodi mobil itu, nggak kita poles saja berisiko rusak, pudar atau bahkan luntur. Karena itu tadi, pengikisan akibat dipakai, partikel jalanan dan sebagainya," imbuh dia.

Nah, untuk urusan moles, supaya hal-hal seperti kerusakan cat tidak terjadi, dirinya menyarankan untuk diserahkan kepada ahlinya saja. Yakni seseorang atau bengkel yang memang memiliki latar belakang dan pengetahuan soal cat kendaraan.

"Kalau ahlinya kan tahu, oh ini sudah tipis, jadi proses sanding (amplas)-nya tidak dipaksakan. Bagian ini masih layak dan sebagainya, dan sebagainya. Jadi tahu, nggak asal poles saja karena ada pertimbangan teknisnya," tegas Supardi.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook