KECANTIKAN

Facial Vampir Bisa Bikin Awet Muda?

Gaya Hidup | Jumat, 10 Mei 2019 - 14:48 WIB

Facial Vampir Bisa Bikin Awet Muda?
Facial vampir.(int)

RIAUPOS.CO-Facial vampir akan diawali dengan mengambil darah Anda. Darah kemudian akan dimasukkan dalam mesin centrifuge yang berputar dan akan membagi darah menjadi beberapa lapisan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Facial vampir atau kerap disebut PRP (Platelet Rich Plasma) dipercaya memberikan banyak keuntungan bagi wajah.

Meski populer di kalangan selebritas dunia, apakah PRP sungguhan efektif membuat wajah awet muda?

“Penelitiannya yang ada sampai saat ini belum konsisten bilang bahwa PRP bisa membuat awet muda atau tidak. Beberapa bilang iya, tapi ada juga yang bilang tidak berefek sama sekali,” ujar dr. Sepriani T Limbong .

Namun begitu, secara teori, prosedur PRP atau yang orang awam sebut facial vampir ini menjanjikan.

“Bisa disebut menjanjikan karena yang dimasukkan dalam PRP adalah faktor-faktor dalam darah yang bisa menstimulasi pertumbuhan sel-sel baru dalam kulit,” kata dr. Sepri.

“Faktor-faktor inilah yang nantinya merangsang pertumbuhan sel-sel baru, terutama untuk kosmetik,” tutur dr. Sepri.

Dia menambahkan, bukan berarti plasma yang mengandung kolagen.

“Tapi saat dilakukan PRP, tubuh dirangsang untuk memproduksi sel-sel baru. Jadi, turut diproduksilah kolagen baru. Nah, kolagen ini di antaranya berguna untuk elastisitas kulit, membuat kulit menjadi kencang, menyamarkan kerutan, dan berujung pada awet muda.”

Sebenarnya, PRP untuk penanganan luka pascabedah operasi atau karena kecelakaan sudah mulai dilakukan di luar negeri.

“Hanya saja untuk tujuan kecantikan atau kosmetik sampai saat ini masih pro dan kontra," kata dia.

Dengan demikian, meski cukup menjanjikan, belum semua hasil penelitian sepakat mengenai efektivitas facial vampir dalam membuat wajah awet muda.

Jika Anda tertarik melakukan prosedur ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kecantikan yang tepercaya di klinik yang sudah tersertifikasi. Jika tidak, praktik ini dapat menyebabkan beragam efek samping seperti bengkak akibat infeksi, alergi, bahkan penularan HIV.(RVS)

Sumber: JPNN.com

Editor: Deslina









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook