JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Setiap individu disarankan mencukupi kebutuhan cairan minimal 8 gelas per hari. Dalam penelitian terbaru terungkap, tetap terhidrasi dengan jumlah cairan yang cukup dapat membantu Anda hidup lebih lama.
Individu yang cukup minum cairan lebih panjang umur dibanding mereka yang tidak terhidrasi dengan baik. Bukti baru itu terungkap dari National Heart, Lung and Blood Institute seperti dilansir dari diabetes.co.uk.
Tim peneliti telah menemukan bahwa orang dewasa yang terhidrasi dengan baik berisiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular dan paru-paru dibandingkan dengan mereka yang asupan cairannya lebih rendah. Selama penelitian, para ilmuwan memeriksa kadar natrium serum lebih dari 11.250 orang selama periode waktu 30 tahun. Mereka menemukan bahwa peserta dengan kadar natrium serum normal yang lebih tinggi memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar natrium serum normal sedang.
Selain itu, mereka menemukan bahwa peserta dengan kadar natrium serum di atas 142 mEq/L lebih dari 60 persen berisiko terkena penyakit kronis, termasuk penyakit arteri perifer, penyakit paru-paru kronis, demensia, gagal jantung, fibrilasi atrium, stroke, dan diabetes.
“Hasilnya menunjukkan bahwa hidrasi yang tepat dapat memperlambat penuaan dan memperpanjang hidup bebas penyakit,” kata Penulis senior Dr Natalia Dmitrieva.
“Orang yang natrium serumnya 142 mEq/L atau lebih tinggi akan mendapat manfaat dari evaluasi asupan cairan mereka,” tambahnya.
Berapa Asupan Cairan yang Dianjurkan?
Rata-rata, perempuan minum 6 hingga 9 cangkir (1,5-2,2 liter) cairan setiap hari dan pria minum delapan hingga 12 cangkir (2-3 liter) per hari, menurut National Academy of Medicine. Rekan penulis dr Manfred Boehm mengatakan tujuannya adalah untuk memastikan orang mengonsumsi cukup cairan, sambil menilai faktor-faktor, seperti obat-obatan, yang dapat menyebabkan kehilangan cairan.
Kesimpulannya, tetap terhidrasi dengan baik dapat memperlambat proses penuaan dan mencegah atau menunda penyakit kronis. Baca studi selengkapnya di jurnal eBioMedicine.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman