GAYA HIDUP

Investasi Tas Branded, Hermes Kenaikan Tertinggi

Gaya Hidup | Selasa, 07 Juli 2020 - 16:30 WIB

Investasi Tas Branded, Hermes Kenaikan Tertinggi

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Tas tangan branded mahal diyakini bisa menjadi nilai investasi. Tas tangan branded dianggap sebagai aset karena memiliki nilai yang fantastis jika dijual lagi. Salah satunya Hermes, label mewah asal rumah mode Prancis.

Tas tangan branded mencatat kenaikan penjualan 13 persen. Sehingga menjadikannya investasi koleksi nomor satu untuk tahun ini menurut Peneliti Knight Frank dari Knight Frank Luxury Investment Index.


Knight Frank mengatakan, tas tangan yang meledak di pasaran lewat lelang dan penjualan online didorong oleh berbagai merek. Tapi tas Hermes Birkin mendominasi pasar kelas atas. Tas Birkin meningkat 13 persen pada 2019.

“Meskipun tas yang dibuat oleh merek-merek mewah lain seperti Chanel dan Louis Vuitton juga sangat dapat dikoleksi, tas-tas buatan Hermes menarik harga tertinggi dan dianggap paling diinginkan,” menurut Direktur Art Market Research Sebastian Duthy seperti dilansir dari CNBC, Selasa (7/7).

Tas tangan paling mahal yang pernah dijual adalah berlian putih buaya Himalaya, Birkin, dilelang oleh Christie’s pada 2017 dengan harga USD 379.261 atau hampir setara Rp 7 miliar . Himalaya Birkin dianggap sebagai tas tangan dewa yang dibuat dari kulit Nile Crocodile. Tas ini diperlakukan dengan proses pewarnaan khusus yang menjadikannya putih tanpa pudar dan menjadi abu-abu berasap.

Tidak diketahui berapa banyak Himalaya Birkins Hermes yang pernah diproduksi, tetapi jumlahnya sedikit atau limited edition. Hermes biasanya membatasi penjualan mereka ke klien-klien top.

Ini adalah tahun pertama Knight Frank memasukkan harga tas tangan dalam peringkat investasi. Selama periode 10 tahun, tas branded memiliki nilai lebih dari dua kali lipat, naik 108 persen.

Setelah tas, investasi kedua pada 2019 adalah prangko, sebesar 6 persen. Wiski langka mencatat kenaikan 5 persen. Lalu lukisan karya Basquiat pada 2017. Dan jam tangan yang membukukan kenaikan 2 persen di 2019. Sedangkan investasi terburuk tahun lalu adalah mobil dan perhiasan klasik, yang keduanya turun 7 persen.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook