JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Mobil yang senyap bebas bunyi aneh-aneh tentunya akan membuat pengemudi dan penumpangnya merasa nyaman. Tak jarang pemilik mobil rela merogoh kocek lebih dalam demi membuat mobil mereka lebih senyap.
Bunyi-bunyi aneh pada mobil jelas mengganggu. Yang paling sering, bunyi aneh datang dari sektor kaki-kaki dan area setir mobil.
Khusus untuk bunyi di area setir, pemilik tidak boleh acuh pada aspek tersebut. Pasalnya, bunyi di area setir bisa menjadi indikasi atau gejala awal pada kerusakan kaki-kaki mobil di area depan yang relatif lebih banyak komponen karena perlu menggerakkan roda untuk berbelok.
Soal bunyi di area setir yang bisa menjadi gejala awal adanya kerusakan kaki-kaki di bagian depan, Kepala Bengkel Auto 2000 BSD City, Wahono menjelaskan, dari area setir yang berbunyi kita bisa mendeteksi beberapa kerusakan sekaligus. Kerusakan tersebut memang linear dan imbasnya langsung terasa hingga ke area kemudi.
“Setir bunyi, pertama bisa dari komponen kaki-kaki seperti long tierod, tierod dan ball joint. Itu paling umum dan bisa dirasakan efeknya sampai ke setir mulai dari saat jalan rusak, bunyi saat berbelok, getar dan bunyi saat kecepatan tinggi dan getar dan bunyi saat deselerasi,” buka Wahono saat ditemui JawaPos.com di bengkelnya belum lama ini.
Wahono melanjutkan, untuk mendeteksi kerusakan seperti disinggung di atas juga mudah. Pengecekan fisik bisa dilakukan secara mandiri oleh pemilik mobil dengan membelok-belokan setir saat mesin mati, menggoyang-goyangkan ban ke luar masuk dan menggoyang-goyangkan ban ke kanan dan ke kiri.
Jika ada bunyi ‘cetak-cetak’ saat dilakukan pengecekan fisik tadi, bisa dipastikan salah satu dari tiga komponen yang disebutkan di atas sudah aus atau sudah minta dilakukan perbaikan atau penggantian part. “Kalau ada bunyi ‘cetak’ sudah pasti kena long tierod, tierod atau ball joint dengan ban yang terasa oblak,” imbuh Wahono.
Selanjutnya, bunyi pada setir yang mengindikasikan kerusakan kaki-kaki adalah sektor rack setir (pinion gear), komponen shaft atau joint setir serta masuk ke bagian dalam hingga area kolom setir. Gejala ini bisa dirasakan saat melibas jalan rusak dan terdapat bunyi pada setir, atau saat berbelok.
“Kalau long tierod, tierod dan ball joint serta bushing-bushing kaki-kaki aman tapi masih ada bunyi di setir bisa jadi area rack setir kena. Naik ke atas, ada shaft setir dan kolom setir kemungkinan juga perlu diperiksa,” terang Wahono.
Saat ini sudah banyak bengkel-bengkel spesialis yang biasa menangani sektor kaki-kaki dan urusan komponen gerak setir. Bisa direkondisi, namun Wahono menganjurkan untuk melakukan penggantian part saja mengingat harganya tak berbeda jauh dengan usia pakai lanjutan yang lebih panjang.
“Seperti rack setir, saya anjurkan ganti baru. Karena murah dan harganya nggak terlalu berbeda dengan dilakukan perbaikan (rekondisi). Umur pakainya juga lebih panjang,” ucapnya.
Adapun yang mempengaruhi setir bunyi dan gejala kerusakan kaki-kaki depan lainnya, Wahono menyebut hal itu bisa dipengaruhi karena kondisi usia pakai, medan jalan yang biasa dilalui, kondisi jalan rusak, style mengemudi dan yang paling penting perawatan berkala seperti spooring dan balancing atau wheel alignment.
“Supaya awet, usahakan saat jalan rusak jalan perlahan dan tidak terlalu sering “menghajar” lubang, perhatikan wheel alignment. Benturan-benturan keras yang rutin, gaya mengemudi dan pola perawatan bmempengaruhi umur setir dan sektor kaki-kaki di bawahnya,” tegas Wahono.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman