OTOMOTIF

Rawat Radiator Mobil Anda Kalau Tak Mau Turun Mesin

Gaya Hidup | Kamis, 07 Mei 2020 - 15:00 WIB

Rawat Radiator Mobil Anda Kalau Tak Mau Turun Mesin
INTERNET

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Salah satu komponen yang cukup penting dan berpengaruh pada mobil Anda adalah radiator. Komponen ini mempunyai peran penting dalam menjaga suhu mesin mobil agar tetap ideal.

Normalnya, suhu kerja mesin yang ideal terdapat pada titik suhu ± 80 – 90°C. Maka efisiensi kerja mesin mobil akan lebih maksimal. Suhu mesin yang terlalu rendah mengakibatkan penggunaan bahan bakar akan lebih boros karena pembakaran yang terjadi di mesin menjadi tidak sempurna.


Bila suhu mesin terlalu tinggi akan menyebabkan munculnya suara mesin yang ngelitik atau overheating. Ini dapat merubah bentuk material komponen mesin.

Tugas radiator menjaga suhu pada mesin mobil, menjadi tempat menampung air yang bersirkulasi secara terus menerus selama mesin hidup. Maka radiator harus selalu dalam kondisi optimal, baik dari sisi luar ataupun saluran di dalam radiator.

Pada sisi luar ada komponen radiator yang kita sebut sirip-sirip pendingin radiator. Komponen ini berperan sebagai alat yang dilewati oleh angin, dimana angin tersebut biasanya dihisap oleh extra fan.

Fungsi lain komponen ini juga memberikan celah hempasan angin dari sisi depan mesin saat mobil sedang berjalan. Hal inilah yang mengharuskan setiap pengguna mobil menjaga sirip-sirip radiator selalu dalam kondisi baik, agar proses pendinginan air radiator tetap stabil.

Pada sisi dalam pipa saluran air yang ada, radiator harus dijaga agar sirkulasinya lancar dan tidak tersumbat karena karat atau kerak dari air radiator.

Bila jarang merawat radiator akan rentan terhadap kerusakan. Kasus yang sering terjadi adalah sirip-sirip radiator yang bocor akibat karat atau keropos. Kejadian seperti ini biasanya menimpa kendaraan berusia lebih dari 4 tahun.

Tampak kasat mata kebocoran terlihat dari menetesnya air di sirip-sirip radiator dan berkurangnya volume air radiator pada tanki cadangan maupun pada radiator.

Sebaiknya kenali lebih awal gejala kerusakan pada radiator adalah cara yang terbaik. Sehingga dapat diperbaiki sedini mungkin sebelum menimbulkan efek buruk pada mesin.

Perawatan yang diperlukan pada radiator adalah menguras dan mengganti air khusus radiator setiap 40.000 km. Jika sebelum waktunya menguras namun air mulai berkurang, sebaiknya tambahkan dengan air khusus radiator (radiator coolant).

Jangan menambahkan air radiator dengan air biasa selain radiator coolant, karena dapat menimbulkan karat pada saluran air pendingin ataupun pada sirip radiatornya. Jika ada kebocoran pada radiator saat sedang berkendara akan berbahaya dan dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

Tak jarang pemilik mobil tidak menyadari saat temperatur mesin sudah mulai naik dari suhu normalnya sampai mesin mencapai keadaan over heating. Sehingga mesin dapat tiba-tiba mati karena komponen dalam mesin sudah macet.

Ketika mobil mengalami over heating, dapat menyebabkan kerusakan pada mesin mobil bahkan mesin tersebut bisa sampai mati. Jika hal ini sudah terjadi maka mobil harus turun mesin, karena harus mengganti beberapa komponen dalam mesin mobil.

Nah alangkah baiknya menjaga keawetan radiator dengan merawat secara rutin komponen tersebut dari pada harus mengeluarkan biaya lebih banyak karena harus turun mesin.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook