Daging Sapi Mahal, Ganti Larva Lalat!

Gaya Hidup | Minggu, 04 Agustus 2013 - 07:46 WIB

Daging Sapi Mahal, Ganti Larva Lalat!
Farm 432, mesin yang dirancang memproduksi larva lalat sebagai sumber produksi protein pengganti daging. Foto: Getty Images

HARGA daging yang terus naik akhir-akhir ini tentu membuat orang terpaksa membatasi mengkonsumsinya. Nah untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani, alternatif dari larva lalat bisa jadi pilihan, tentu saja hanya untuk yang "berani".

Katharine Unger, wanita asal Austria, mengembangkan mesin baru yang diberi nama Farm 432, untuk memanen setengah kilogram larva setiap minggu dan cukup untuk dua kali makan. Lulusan desain industri University of Applied Arts di Wina ini, mengembangkan ide tersebut karena ingin mengatasi industri daging ternak dengan menghasilkan protein di rumah yang tak lain berasal dari larva lalat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Larva yang diproses menggunakan Farm 432 akan berbau seperti tepung kentang dengan rasa agak pedas dan padat. Mesin ini dirancang Unger dengan cahaya dan ruang yang cukup bagi lalat untuk tumbuh dan menghasilkan larva. Meskipun sekarang desain alat ini masih digunakan di ruma, tapi sistemnya bisa ditingkatkan untuk pemakaian di dapur profesional.

"Alat ini cukup mudah digunakan oleh siapa saja. Anda hanya perlu memasukkan beberapa ekor lalat hitam, dan di sini mereka akan berkembang biak kemudian pindah ke ruang yang lebih besar untuk menghasilkan larva," kata Unger seperti yang dilansir laman Daily Mail, Jumat (2/8).

Kemudian, larva akan berada di area terpisah lalu ia akan bergerak ke atas tabung. Setelah diproses, larva akan dialirkan ke dalam wadah seperti cangkir dan siap dimakan. Beberapa larva yang jatuh kembali ke dalam mesin akan diproses lagi.

Unger memilih lalat hitam karena jenis hewan itu mudah berkembang biak serta mengandung kalsium tinggi, asam amino, dan 42 persen protein. Jumlah tersebut dua kali lipat kandungan protein di dada ayam. Satu gram telur lalat hitam, bisa menghasilkan 2,4 kg protein setelah diproses di Farm 432 selama 432 jam.

"Tapi jika lalat hitam tidak sesuai dengan selera anda, maka larva hewan lainnya bisa juga digunakan," kata Unger.

Pada tahun 2050, produksi daging diperkirakan akan meningkat 50 persen untuk memenuhi kebutuhan populasi yang meningkat.

"Karena kita sudah menggunakan sepertiga dari lahan pertanian untuk produksi pakan ternak, maka diperlukan metode produksi baru untuk mengembangkan sumber pangan alternatif," imbuh Unger.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa serangga adalah salah satu sumber protein yang layak bagi manusia, misalnya belalang atau semut bisa dikemas menjadi pengganti protein, yang tidak lebih berbahaya daripada daging ternak. Untuk menyantap larva, Unger merekomendasikannya menggunakan tomat risotto.

"Saya senang mencampur beras setengah matang dengan nasi dan larva, lalu saya tambahkan banyak saus tomat di dalamnya dan sedikit keju parmesan. Kemudian tambahkan sedikit peterseli atau basil di atasnya, maka hidangan anda pun menjadi sempurna," pungkas Unger. (fny/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook