Populer untuk Membentuk Tubuh Ideal, Ini Prosedur Mini Liposuction

Gaya Hidup | Kamis, 03 November 2022 - 02:30 WIB

Populer untuk Membentuk Tubuh Ideal, Ini Prosedur Mini Liposuction
Ilustrasi: Prosedur sedot lemak atau mini liposuction (ISTIMEWA)

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepopuleran mini liposuction atau sedot lemak di dunia kecantikan saat ini memang cukup tinggi. Tindakan ini merupakan prosedur bedah yang menggunakan teknik penyedotan lemak pada area yang diinginkan.

Prosedur ini biasanya melibatkan penumpukan lemak yang sulit dihilangkan dengan olahraga, seperti perut, paha, pinggul, bokong, lengan, punggung, dan leher.


Menurut dr. Novi Arlisma dari Klinik Kecantikan Novi’S Dermatology, mini liposuction bukanlah treatment untuk menurunkan berat badan, karena lemak yang dihilangkan adalah lemak yang berada di bawah kulit.

“Tujuan dari prosedur ini adalah untuk membentuk postur badan dan wajah yang lebih ideal,” ujar Novi dalam keterangannya.

Novi melanjutkan, mini liposuction bekerja dengan mengurangi jumlah sel lemak di area tertentu. Jumlah lemak yang dihilangkan tergantung pada penampilan area dan besar lemak.

“Hasilnya umumnya tahan lama hingga permanen dengan mempertahankan berat badan dan menjaga pola makan,” lanjutnya.

Meski demikian, lemak yang dibuang pada prosedur ini adalah lemak yang berada di bawah kulit, bukan lemak di sekeliling organ dalam. Oleh karena itu, sedot lemak bukanlah prosedur yang disarankan untuk menurunkan berat badan.

Novi menjelaskan, sebelum prosedur sedot lemak berlangsung, dokter akan memastikan kamu dalam keadaan sehat dengan sistem kekebalan tubuh yang baik dan tidak memiliki riwayat penyakit tertentu seperti diabetes, dan gangguan pembekuan darah.

Sebelum prosedur mini liposuction berlangsung, dokter akan memberikan suntikan bius lokal pada area yang akan disedot lemaknuya, sesuai dengan teknik yang dipilih dan jumlah lemak yang akan diambil.

“Setelah itu dokter akan membuat sayatan kecil untuk memasukkan alat ke dalam kulit yang berisi tumpukan lemak, kemudian menyedot lemak tersebut menggunakan alat khusus atau jarum suntik berukuran besar,” ujar Novi.

Setelah sayatan dibuat, dokter kemudian akan menusukkan alat sedot dari berbagai arah atau sudut yang berbeda untuk memperoleh jalur penyedotan yang efektif, sebelum akhirnya bekas sayatan kembali ditutup.

“Nantinya, kulit akan membentuk kontur baru pada area yang dirawat. Dengan elastisitas yang baik, kulit akan kembali mulus dan kencang. Dokter akan memasang korset elastis di bagian tubuh yang baru disedot lemaknya. Selain untuk mengurangi bengkak dan memar, pemakaian korset ini juga bertujuan untuk mempertahankan bentuk tubuh. Korset harus digunakan selama 2 minggu, tetapi boleh dibuka ketika mandi,” ujar Novi.

Efek samping yang mungkin terjadi pasien akan merasakan nyeri, kesemutan, atau mati rasa di bagian tubuh yang baru disedot lemaknya.

“Lebam dan bengkak juga mungkin akan muncul di area tersebut. Untuk mengatasinya, dokter akan meresepkan obat anti nyeri dan antibiotik untuk mencegah efek samping itu terjadi,” tutupnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook