JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Masalah pengisian angin ban kendaraan masih saja ada yang memperdebatkan, apakah angin biasa (oksigen) atau nitrogen. Ya, saat ini pemilik kendaraan bermotor punya beberapa pilihan angin untuk ban kendaraan mereka.
Selain ada angin oksigen biasa, ada pula angin dari nitrogen yang bisa dipilih. Dari dua pilihan tersebut tidak jarang yang mengatakan kalau mengisi ban dengan nitrogen lebih bagus dari angin biasa (oksigen), apakah benar demikian?
Pendapat bahwa nitrogen disebut lebih baik untuk ban kendaraan ternyata benar. Alasannya, karena Nitrogen lebih bagus dibandungkan angin biasa karena tidak mudah keluar dari karet ban. Tidak seperti gas oksigen yang mudah keluar dari ban walaupun hanya sedikit demi sedikit.
Udara bebas yang kita hirup selama ini sebenarnya ada nitrogennya, namun ada juga oksigen. Oksigen diketahui punya pori-pori lebih kecil ketimbang pori-pori karet ban. Sehingga jika kita biarkan saja selama seminggu misalnya, oksigen akan keluar.
Nitrogen yang saat ini bisa mudah didapat dari bengkel atau di SPBU umumnya punya kadar oksigen juga, walaupun tidak banyak. Meski mengandung oksigen, gas nitrogen lebih baik karena tidak mudah keluar dari ban. Jadi tingkat kebocoran menjadi lebih rendah dan ban akan lebih aman digunakan.
Alasan selanjutnya, dengan menggunakan gas nitrogen pada ban, temperatur ban bisa tetap terjaga. Misalnya saja, kendaraan yang dipacu di kecepatan tinggi, dengan ban yang berisi nitrogen, temperatur ban tidak naik terlalu tinggi. Ban akan tetap dingin dan dengan suhu yang dingin, ban akan lebih awet.
Anda mungkin belum banyak yang tahu bahwa musuh utama ban itu suhu yang panas. Saat suhu ban panas, karet akan menjadi empuk, menjadi lebih cepat tergesek lalu lapisan di dalam bisa terpisah, sehingga akan menjadi lebih cepat rusak. Nah sekarang Anda sudah tahu kelebihan dan kelemahan masing-masing, tinggal pilih yang mana.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman