JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Setiap anak berhak mendapatkan rasa nyaman dan bahagia saat berada dalam lingkungannya guna menunjang tumbuh kembangnya. Baik itu di lingkungan rumah, bermain, hingga sekolah.
Namun, dalam riset yang dilakukan Wall’s lewat program The Happiness Project bersama Project Everyone, ternyata 69 persen anak tidak merasa bahagia karena kesepian. Riset juga menunjukkan 90 persen anak dan orang dewasa di seluruh dunia setuju bahwa edukasi mengenai kebahagiaan di sekolah sama pentingnya dengan pelajaran formal, seperti matematika.
Lord Richard Layard, editor World Happiness Report dan Professor Emeritus bidang ekonomi di LSE, mengatakan, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang hanya ditentukan oleh diri sendiri atau lingkungan.
"Berbagai hal lain, termasuk memelihara hubungan sosial, aktif dalam komunitas, dan menjaga kesehatan mental, telah terbukti berhasil dalam menaikkan tingkat kebahagiaan seseorang,” ujar Lord Richard dalam keterangan yang diterima JawaPos.com.
Sebenarnya ada beberapa kunci menuju kebahagiaan yang penting untuk anak-anak ketahui sejak usia dini. Para ahli menebutkan, setidaknya ada lima kunci tersebut dikenal sebagai 5B, yakni berteman, bergerak, bersyukur, berbuat baik, dan berkreasi. Hal inilah yang harus mulai diedukasi. Bukan hanya pada anak, tapi juga orang tuanya.
Namun sayangnya, belum semua mengenal konsep ini. Berdasarkan itu, Hira Triadi, Direktur Ice Cream PT Unilever Indonesia Tbk mengungkapkan, semua orang, anak-anak dan generasi muda serta termasuk juga para orang tua, membutuhkan edukasi mengenai kebahagiaan. Sebab, ini dibutuhkan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan personal yang kemudian berguna untuk meningkatkan kebahagiaan mereka.
"Perlahan namun pasti, kami akan terus berusaha untuk mengembangkan program ini ke berbagai negara di dunia," ujarnya baru-baru ini.
Sehingga pada perayaan International Day of Happiness, dengan misi untuk menebarkan kebahagiaan di dunia, Wall's mengumumkan aspirasi untuk menargetkan 3 juta anak untuk ikut meramaikan The Happiness Project.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
