DEVIN PIYANDRY HUTAMA, PERAIH MEDALI PERTAMA RIAU DI POPNAS 2023

Bermimpi Tampil di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade

Feature | Rabu, 30 Agustus 2023 - 10:50 WIB

Bermimpi Tampil di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade
Devin Piyandry Hutama (HARY B KORIUN/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


PALEMBANG (RIAUPOS.CO) - Meski gagal mempersembahkan emas, namun Devin Piyandry Hutama sudah memberikan yang terbaik untuk Riau di Popnas 2023. Suatu saat nanti, dia ingin membela Indonesia di kejuaraan dunia dan Olimpiade.

Laporan HARY B KORIUN, Palembang


DEVIN Piyandry Hutama mencatatkan dirinya dalam sejarah keikutsertaannya pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI 2023 sebagai penyumbang medali pertama untuk kontingan Riau. Meski bukan medali emas, namun itu cukup membanggakan baginya dan bagi Riau.

Dalam partai final cabang taekwondo di GOR IAIN Raden Fatah, Palembang, Selasa (28/8), Devin kalah 1-2 dari taekwondoin Jawa Barat (Jabar),  Sumaker Efgar Galili. Meski kalah, Devin mengaku puas. Dia memang ingin bertemu di final melawan Sumaker yang usianya tiga tahun lebih muda darinya. Sebab di kelasnya, kelas ringan U-45 kg, Sumaker dianggap petarung terbaik berdasarkan pengalamannya sebagai juara di berbagai kejuaraan nasional dan sudah sering turun di kejuaraan internasional.

“Saya senang ketika berhasil sampai ke final dan akan melawan Sumaker. Entah mengapa, saya sangat ingin bertarung melawan dia di final,” kata Devin setelah pertandingan kepada Riau Pos.

Secara usia yang baru 14 tahun -lahir di Pekanbaru, 20 Januari 2009- Devin masih masuk kategori prajunior. Sumaker sendiri sudah masuk kategori junior karena sudah berumur 17 tahun. Namun, karena dalam beberapa kali iven nasional yang diikutinya Devin menonjol, termasuk dalam Pra Popnas dia menjadi juara, maka dia turun di kategori junior.

Di usia yang masih belia, Devin digembleng orang tuanya yag juga pelatih taekwondo, Devri Hernandi, saat usianya baru 9 tahun (2018). Devin sudah turun di berbagai gelanggang kejuaraan dan berhasil mencapai prestasi maksimal. Misalnya, dia berhasil meraih emas di kejuaran taekwondo di Jambi tahun 2021, meraih emas di sebuah kejuaraan di Pekanbaru 2022, dan meraih perak dalam sebuah kejuaraan internasional di Malaysia tahun lalu setelah kalah di final melawan petarung tuan rumah.

Dia mengaku tak terpaksa dan terus bersungguh-sungguh menjalani latihan baik saat di PPLP Taekwondo Riau maupun sekarang di SMA Negeri Olahraga. Sebab, sejak awal dia memang ingin menjadi taekwondoin nasional seperti dua seniornya, Brahim Zarman dan Galuh Kogas Prakasa, yang sudah malang-melintang di berbagai kejuaraan nasional maupun internasional.

Prestasi Brahim salah satunya meraih emas SEA Games Malaysia 2017 dan ikut kejuaraan dunia, sedang Galuh berhasil meraih emas di PON 2016 Jabar. Devin sendiri suatu saat nanti ingin membela Indonesia di berbagai kejuaraan internasional, terutama Olimpiade.

“Cita-cita tertinggi saya di taekwondo ini, ingin tampil di kejuaraan dunia dan Olimpiade,” ujar anak pertama pasangan Devri Hernandi-Sri Rizki ini.

Sang ayah, Defri, sangat mendukung dengan apa yang dicita-citakan anaknya tersebut. Sebagai seorang pelatih dan sekaligus orang tua, Defri berharap keinginan sang anak bisa tercapai. Defri selalu mengingatkan Devin agar tetap rendah hati meski menguasai olahraga beladiri ini. Dia juga selalu mengingatkan agar sang anak tidak meninggalkan ibadahnya di mana pun berada.

“Saya senang dan bangga dengan prestasi dan cita-citanya. Namun dia masih sangat muda dan harus lebih bekerja keras lagi untuk mencapai ke sana,” ujar lelaki kelahiran Pangkalan, Kabupaten 50 Kota, Sumatra Barat ini.

Setelah meraih perak di Popnas 2023 ini, Devin langsung melejit di rangking 9 di kelas dan kelompok umurnya, dengan nilai 24. Rangking dan nilai ini otomatis masuk dalam aplikasi milik PB Taekwondo Indonesia. Defri berharap, dengan rangking itu, Devin lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya lagi untuk latihan. Dalam waktu dekat, Devin akan mengikuti sebuah kejuaraan internasional di Thailand, yang nilainya nanti masuk dalam rangking World Taekwondo Federation (WTF).

Dengan dibubarkannya PPLP Taekwondo Riau, untuk menggembleng Devin agar lebih baik lagi, Defri berencana memasukkan anaknya ke Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Rangunan di Jakarta. “Saya tidak meragukan atau meremehkan SMA Olahraga atau SKO Riau sekarang di mana Devin sekolah di sana. Saya hanya ingin Devin benar-benar mendapatkan tempat latihan yang baik yang bisa memaksimalkan potensinya. Saya pikir, SKO Rangunan itu tempatnya,” ujar Defri mengakhiri.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook