Berkebun anggur itu tidak mudah. Tapi tentu saja tidak terlalu sulit. Yang terpenting tahu ilmunya dan memiliki ketekunan. Menurut Ahmad Subarjo, diperlukan tips khusus dalam memelihara anggur ini. Tips ini ada yang sama dengan tanaman lainnya, tapi banyak yang berbeda. Hal ini yang terkadang diabaikan atau tidak dipahami beberapa pemula.
Pertama, cari bibit yang baik, tidak asal-asalan. Bibit yang baik akan menentukan "nasib" tanaman ini ke depan. Jika bibitnya asal-asalan, maka sulit juga akan mendapatkan hasil yang baik. Apalagi jika bibitnya memang biasa digunakan untuk anggur yang asam, seperti jenis isabela, yang biasanya digunakan untuk root stock atau stok akar. Jika dijadikan batang atas untuk dibuahkan, maka hasilnya tidak akan seperti yang diharapkan. Apalagi, di luar negeri buah anggur seperti ini digunakan untuk diolah lagi menjadi wine atau manisan.
Maka mereka yang ingin serius di dunia "pengangguran" harus mencari bibit yang varietasnya terbukti unggul, tidak bibit sembarangan.
Kedua, siapkan media tanam (metan) yang cocok bagi anggur. Metan terbaik bagi anggur adalah yang poros atau tidak membuat air mengendap. Sebab, air yang mengendap akan menyebabkan busuk akar karena jamur. Jamur adalah salah satu musuh terbesar anggur.
"Baik jamur di akar maupun di daun," ujar Subarjo.
Metan standar yang baik adalah gabungan antara tanah hitam, sekam bakar dan pupuk kandang atau kotoran hewan (kohe). Ketiganya dengan komposisi seimbang atau 1:1:1. Metan ini harus poros atau tidak kedap air. Tanah liat adalah contoh tanah yang banyak menyimpan air dan ini tidak cocok untuk anggur. Anggur bisa dikembangkan langsung di tanah atau di dalam pot (tabulampot) dengan syarat komposisi tanah yang cocok itu.
Ketiga, siapkan sarana pendukung. Perlu diketahui bahwa anggur merupakan tanaman perdu merambat yang perlu rambatan. Maka selain media tanam, diperlukan juga tiang-tiang dan sarana rambatannya. Ada batang primer, sekunder dan tersier yang perlu tingkatan rambatan atau ajir.
Perlu diketahui juga bahwa anggur ini sangat rentan pada hujan dan kelembaban. Makanya diperlukan juga atap transparan atau plastik UV (ultraviolet). Tujuannya, air hujan tidak mengenai media tanam dan daun, sedangkan sinar matahari harus bisa menembus daun. Terkadang diperlukan sarana besar-besaran dari baja ringan untuk membuat green house atau sekadar naungan bagi anggur ini.
Keempat, lakukan perawatan rutin. Perawatan rutin dilakukan sejak dari menanam hingga panen, bahkan pascapanen. Di antara perawatan adalah melakukan pemupukan berkala dan seimbang, baik pada fase vegetatif maupun generatif. Fase vegetatif merupakan masa awal. Pupuk yang dianjurkan adalah pupuk yang seimbang unsur nitrogen (N) fosfor (P) dan kalium (K). Pupuk NPK bisa diberikan, dengan kombinasi pupuk organik. Sedangkan pada masa generatif atau pembuahan, unsur fosfor dan kalium yang harus diperbanyak. Sedangkan unsur N dikurangi karena lebih banyak hanya menyuburkan daun.
Perawatan lain adalah melakukan penyemprotan fungisida dan insektisida. Musuh utama anggur adalah jamur yang banyak menyerang daun. Ada jamur kuning, jamur tepung, jamur kerak daun hingga kutu. Kendati sudah dipasang plastik UV, bahkan dibuat green house, tetap saja jamur akan datang.
"Jadi penyemprotan fungisida dan insektisida ini harus dilakukan. Jika di ruang terbuka bisa lebih sering, misalnya empat hari sekali. Sedangkan jika tertutup, bisa lebih jarang, yakni dua pekan sekali. Tapi yang namanya jamur tetap akan ada. Kecuali sama sekali tak ada hujan dalam waktu lama," ujarnya.
Perawatan lainnya adalah melakukan pruning atau pemangkasan. Pruning dilakukan jelang masa pembuahan. Sebab, di habitat aslinya di Eropa, daun-daun berguguran sendiri. Kondisi ini bisa ditiru dengan pruning hingga stres air. Setelah dipangkas dan dipuasakan dari air, anggur biasanya akan berbuah. Setelah itu baru diberikan pupuk buah yang banyak mengandung fosfor dan kalium.
Merawat buah juga perlu dilakukan, misalnya dengan memasangkan pelindung dari hama. Sebab, banyak hama yang juga siap "memanen" anggur sejak awal hingga matangnya buah.
Kelima, ketahui ilmunya. Ada beberapa treatment yang berbeda pada anggur. Hal ini harus diketahui para penghobi anggur. Misalnya soal penyiraman.
"Jangan siram anggur sembarangan, misalnya tiap hari. Anggur memang perlu air, tapi tanahnya tidak boleh basah. Jadi tak boleh tiap hari disiram," ujarnya.(muh)