MARTUNIS, SI “BOCAH AJAIB” YANG TENAR DI BENUA EROPA SAAT TSUNAMI ACEH

Bangga Jadi Striker Klub di Kampung

Feature | Selasa, 27 Desember 2011 - 10:21 WIB

Bangga Jadi Striker Klub di Kampung
Martunis (kiri) dan saat dipertemukan dengan idolanya Cristiano Ronaldo. (Foto: JPNN/multiply.com)

Ketika bencana tsunami terjadi di Aceh tujuh tahun lalu, nama Martunis, bocah Aceh yang selamat dari musibah itu, sempat terkenal di Eropa. Dia pernah diundang secara khusus ke Portugal dan bertemu dengan pemain bola idolanya, Cristiano Ronaldo. Bagaimana kabarnya sekarang?

Laporan SUDIRMAN MANSYUR, Banda Aceh

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Martunis kini tinggal di Desa Tibang, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. Ahad lalu (25/12) JPNN pergi ke gampong (desa) itu. Ketika tsunami terjadi pada 26 Desember 2004, desa ini luluh lantak. Kini kehidupan di sana sudah berjalan normal.

 

Menuju kawasan Desa Tibang, di kanan dan kiri jalan tampak areal tambak. Di tambak itulah Sarbini, ayah Martunis, beternak ikan bandeng. Tiba di rumah Martunis, wajah ramah Sarbini menyambut kedatangan JPNN. ‘’Anak saya (Martunis) sedang berlatih bola di lapangan Kahju,’’ tutur dia.

Sarbini menceritakan, Martunis memang sangat serius menekuni sepak bola. ‘’Sekarang dia sudah kelas I SMA,’’ papar dia. Sebenarnya, Martunis ingin bersekolah di SMA khusus olahraga. ‘’Tapi kami tak tahu caranya. Akhirnya saya masukkan ke SMA biasa,’’ terang dia.

Martunis memang tak bisa lepas dari sepak bola. Sarbini lantas menceritakan peristiwa tujuh tahun lalu. Pagi sebelum gelombang tsunami datang, Martunis yang saat itu baru kelas III SD berencana bermain bola bersama temannya di lapangan sepak bola kampung. Kala itu Martunis bahkan sudah mengenakan kostum nasional Portugal yang dibeli di pasar. Martunis memang sangat mengidolakan Cristiano Ronaldo. Karena itu, tiap kali main bola, dia selalu mengenakan kaus timnas Portugal, negara asal Ronaldo.

Ketika datang tsunami; Martunis berlari menyelamatkan diri bersama Salwa, ibunya; Nurul Ala (12), kakaknya; dan Annisa, adiknya yang baru berumur dua tahun. ‘’Saya sendiri saat itu berada di tambak,’’ ungkap Sarbini.

Saat menyelamatkan diri itu, Martunis, ibunya dan dua saudaranya ikut pikap. Tapi, pikap yang mereka tumpangi akhirnya terbawa arus tsunami. Saat itulah Martunis terpisah dengan ibu, kakak, dan adiknya yang selanjutnya hilang dan tak pernah kembali lagi.

Martunis selamat setelah meraih sepotong kayu. Tubuhnya lantas mengapung. Kemudian, dia berpindah ke kasur yang melintas di dekatnya. Namun kasur itu akhirnya tenggelam. Martunis lalu memanjat pohon untuk bertahan hidup. Dia selamat setelah terseret arus tsunami yang balik ke laut dan terdampar di kawasan rawa-rawa dekat makam Tengku Syiah Kuala.

Setelah 19 hari bertahan, warga menemukan Martunis pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan dia pada kru televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Dalam sekejap, gambar dan kisah Martunis yang masih mengenakan kaus timnas Portugal beredar luas di sejumlah stasiun televisi Eropa. Nama dan kisah Martunis pun terkenal di Eropa.

Bocah kurus berkulit hitam itu pun menarik simpati bintang top sepak bola Portugal, seperti Cristiano Ronaldo, Luis Figo, dan Nuno Gomes. Juga, pelatih Luiz Felipe Scolari dan Presiden Federasi Sepak Bola Portugal Gilberto Madail.

Akhirnya, Federasi Sepak Bola Portugal mengundang Martunis ke negaranya pada Juni 2005. Saat itu Martunis didampingi ayahnya, Sarbini, dan dokter Teuku Taharuddin. Martunis pun bertemu bintang idolanya, Cristiano Ronaldo.

Kini Martunis sudah beranjak remaja. Setelah dua jam ditunggu-tunggu, remaja 14 tahun itu datang menyambut JPNN. Tubuhnya tetap kurus dan kulitnya hitam.  Sarbini mengatakan, selama ini tak ada bantuan biaya pendidikan untuk anaknya. ‘’Bantuan yang diterima hanya sekali,  awal tsunami dan ketika pergi ke Portugal,’’ jelasnya.

Ketika ditanya soal aktivitasnya, Martunis mengatakan kini makin rajin berlatih bola. Belia kelahiran 2 Mei 1997 itu kini bergabung di klub Harimau Nanggroe, Lamreung (salah satu gampong di Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar). Namun, dalam waktu dekat Martunis berencana pindah ke klub Alsport di Kuta Alam.

Pada JPNN, Martunis mengungkapkan bercita-cita jadi pemain sepak bola andal dan berprestasi. ‘’Saya siap berlatih sepak bola secara serius jika ada klub yang mengajak bergabung,’’ ujar anak yang pernah disebut Oprah Winfrey sebagai ‘’bocah ajaib’’ yang selamat dari badai abad ini (a boy who escaped the storm of the century).(jpnn/c11/kum)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook